Akyuni, Dewi Safitri (2021) التحيز الجنسي في رواية "ونسيت أني إمرأة" لإحسان عبد القدوس (دراسة نسوية منصور فكيه). Diploma atau S1 thesis, UIN SMH BANTEN.
|
Teks
1. COVER.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (45kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
2. LAMPIRAN DEPAN.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (380kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
BAB I.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (231kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
BAB II.pdf Restricted to Hanya user terdaftar Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (186kB) |
||
Teks
BAB III.pdf Restricted to Hanya user terdaftar Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (707kB) |
||
Teks
BAB IV.pdf Restricted to Hanya user terdaftar Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (558kB) |
||
|
Teks
BAB V.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (231kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
DAFTAR PUSTAKA.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (497kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Dewi Safitri Akyuni, NIM: 161360041, Judul: Bias Gender Dalam Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan Karya Ihsan Abdul Quddus (Analisis Feminisme Mansour Fakih). Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Ushuluddin dan Adab, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Persoalan tentang gender yang terdapat dalam novel Wanasitu Anni Imra’ah salah satunya ada pada tokoh Suad ternyata menarik dibicarakan. Perjuangan tokoh Suad dalam mewujudkan kesetaraan gender seolah ingin mendobrak stereotipe dalam masyarakat mengenai pemikiran mereka tentang peran perempuan berada dalam wilayah domestik. Suad sebagai perempuan harus melawan dominasi kaum laki-laki dalam semua segmen kehidupan. Tidak hanya cukup setara dalam percaturan sosial politik, melainkan juga dalam hal kehidupan pribadinya. Dan juga melupakan dirinya akan kodratnya sebagai seorang perempuan. Perempuan biasanya identik dengan pekerjaan rumah tangganya sedangkan laki-laki identik dengan memimpin rumah tangga dan bertanggung jawab atas nafkah keluarga. Novel ini menceritakan tentang kisah perempuan yang telah menggapai ambisinya. Sebagai politikus sukses kiprahnya di parlemen dan berbagai organisasi pergerakan perempuan menempatkan dirinya dalam lingkar kekuasaan. Latar belakang politik yang masih konservatif kala itu menjadikannya fenomena baru dalam isu kesadaran gender. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimanakah Bias Gender dalam Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan menurut Mansour Fakih?, 2. Apa saja pembagian Bias Gender dalam Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan?. Adapun tujuan dari rumusan masalah adalah mengetahui bias gender dalam novel Wanasitu Anni Imra’ah menurut Mansour Fakih dan beberapa tokoh feminisme, dan mengetahui pembagian bias gender dalam novel Wanasitu Anni Imra’ah menurut tokoh Mansour Fakih. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang berisikan tahap penelitian data, analisis data, dan kesimpulan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori feminisme Mansour Fakih karena teori tersebut berkaitan dengan marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan dan beban kerja yang ada dalam novel tersebut. Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa kutipan novel yang termasuk ke dalam marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan dan beban kerja. 1) Dalam hal aktualisasi diri pada peran perempuan di wilayah publik yang merupakan wujud perlawanan terhadap marginalisasi justru akhirnya digambarkan sebagai faktor utama penyebab kurangnya perhatian terhadap keluarga dan berakibat pada perceraian. 2) Dalam hal subordinasi digambarkan sebagai upaya kaum perempuan untuk tampil mendominasi di berbagai aspek. 3) Dalam hubungan kemitraan laki-laki dan perempuan sebagai pendobrakan terhadap stereotipe dan anggapan bahwa perempuan selalu bergantung pada laki-laki pada akhirnya digambarkan sebagai upaya perempuan untuk melawan laki-laki yang dianggap sebagai kepala keluarga. 4) Dalam hubungan saling menghormati pada akhirnya tidak menyelamatkan perempuan dari kekerasan dan obyek seksualitas. 5) Dalam hal keadilan pembagian kerja sebagai upaya mengurangi beban berlebih pada perempuan tidak dapat diwujudkan karena tidak adanya pemahaman yang sama dari pihak laki-laki. Pada akhirnya perempuan tetap harus menghadapi pekerjaan ganda, domestik dan publik sekaligus.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Gender, Feminisme, Bias Gender, Marginalisasi, Subordinasi, Stereotipe, Kekerasan, Beban Kerja. |
Subjek: | 800 Sastra, Retorika & Kritik > 807 Education, research & related topics |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Bahasa dan Sastra Arab |
User Penyetor: | M.Pd artina Subhan |
Tanggal Disetorkan: | 10 Mei 2021 03:20 |
Perubahan Terakhir: | 10 Mei 2021 03:20 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/6692 |
Actions (login required)
Lihat Item |