Shodiq, Jafar (2024) Bahasa Bebasan Banten dalam Budaya Komunikasi Santri (Studi di Pesantren Al-Fathaniyah Kota Serang). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Teks
S_KPI_201510090_Cover.pdf Download (236kB) |
|
Teks
S_KPI_201510090_Lampiran Depan.pdf Download (1MB) |
|
Teks
S_KPI_201510090_Bab I.pdf Download (509kB) |
|
Teks
S_KPI_201510090_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (504kB) |
|
Teks
S_KPI_201510090_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (325kB) |
|
Teks
S_KPI_201510090_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (816kB) |
|
Teks
S_KPI_201510090_Bab V.pdf Download (289kB) |
|
Teks
S_KPI_201510090_Daftar Pustaka.pdf Download (304kB) |
Abstrak
Bebasan Banten pada praktiknya banyak dipakai di kalangan santri dalam berkomunikasi dengan pengasuh, kyai , Ustadz dan orang yang dianggap lebih tua sebagai bentuk komunikasi yang halus dan sopan. Namun, seiring perkembangan zaman yang semakin pesat pengunaan Bahasa Bebasan Banten sudah mengalami kepunahan terutama pada santri generasi milenial saat ini yang fasih berbahasa asing atau bahasa luar negeri tetapi gagap terhadap bahasa daerahnya sendiri yaitu Bahasa Bebasan Banten. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana Bahasa Bebasan Banten dalam budaya komunikasi santri? 2) Bagaimana kendala Bahasa Bebasan Banten dalam budaya komunikasi santri? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang berfokus pada fenomena atau peristiwa yang terjadi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1) Pembentukan budaya komunikasi santri di pondok pesantren Al-Fathaniyah Tengkele Kota Serang, pengasuh menerapkan Bahasa Bebasan Banten sebagai sarana dalam menanamkan nilai-nilai budaya dan moral terhadap santri, karena di dalam Bahasa Bebasan Banten memiliki nilai budaya atau tingkatan Bahasa kepada orang tua, teman sebaya serta yang lebih muda. Penerapan pembiasaan Bahasa Bebasan Banten dalam budaya komunikasi santri di pondok pesantren Al-Fathaniyah memiliki beberapa metode, yaitu dengan menggunakan metode pembiasaan santri untuk berbahasa Bebasan Banten dalam berkomunikasi, metode keteladanan dari pengasuh serta keluarga besar, dan metode nasihat. 2) Kendala atau hambatan penerapan Bahasa Bebasan Banten dalam budaya komunikasi santri yaitu : a) Faktor kedwibahasaan. Faktor kedwibahasaan adalah dimana dalam suatu masyarakat menggunakan lebih dari satu Bahasa. b) Faktor media dan tekhnologi Penggunaan Bahasa Indonesia yang digunakan dalam media sosial membuat bahasa daerah menurun. c) Pembelajaran Bahasa Bebasan di sekolah kurang maksimal tujuan diajarkanya Bahasa Bebasan di sekolah adalah untuk mengajarkan dan mengenalkan Bahasa Bebasan terhadap anak, tetapi tidak mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan Bahasa yang halus seperti Bebasan.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Bahasa, bebasan Banten, budaya komunikasi, santri |
Subjek: | 400 Bahasa > 410 Linguistik > 418 Bahasa-bahasa Daerah di Indonesia |
Divisi: | Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
User Penyetor: | S.S.I Fadhilah Nurinsani Hidayat |
Tanggal Disetorkan: | 19 Des 2024 03:57 |
Perubahan Terakhir: | 20 Des 2024 07:57 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/16060 |
Actions (login required)
Lihat Item |