Tiyanti, Sulis (2023) Tradisi Yalil dalam Perspektif Komunikasi Antarbudaya (Studi di Desa Sindangheula Kecamatan Pabuaran Serang). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_KPI_191510054_Cover.pdf Download (138kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_191510054_Lampiran Depan.pdf Download (589kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_191510054_BAB I.pdf Download (530kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_KPI_191510054_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (498kB) |
||
Teks
S_KPI_191510054_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (442kB) |
||
Teks
S_KPI_191510054_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (658kB) |
||
|
Teks
S_KPI_191510054_BAB V.pdf Download (327kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_191510054_Daftar Pustaka.pdf Download (79kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Tradisi merupakan suatu warisan budaya yang turun-temurun dari generasi ke generasi yang masih bertahan dan masih untuk terus di lestarikan. Tradisi yalil merupakan adat pernikahan yang masih terus bertahan di Desa Sindangheula. Tradisi ini merupakan menjadi hal yang harus dilakukan saat pernikahan karena memberi kebahagiaan bagi pengantin untuk mendo’akan agar menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah. Dan komunikasi antarbudaya merupakan yang mempunyai latarbelakang yang berbeda, pasangan yang mempunyai latarbelakang yang berbeda pasti mempunyai konflik dengan budanya. Ada yang beranggapan baik dan tidak namun hal demikian bisa dilakukan dengan berkomunikasi dan menghargai setiap budaya pasangannya masing-masing. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1). Bagaimana tradisi yalil dalam perspektif komunikasi antarbudaya? 2). Apa faktor pendukung dan penghambat tradisi yalil? Tujuannya untuk mengetahui bagaimana tradisi yalil dalam perspektif komunikasi antarbudaya dan apa faktor pendukung dan penghambatnya. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif berupa ucapan, tulisan, atau prilaku yang diamati yaitu dengan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan tradisi yalil di Desa Sindangheula ialah adat yang turun-temurun yang masih terus bertahankarena masih terus digunakan oleh masyarakatnya. Nilai yang terdapat pada tradisi yalil ini memiliki makna untuk mendo’akan agar diberi panjang jodoh. Dan tradisi ini unik menarik para tamu undangan datang untuk menyaksikan prosesi yalil. Proses ini menyebabkan nilai-nilai budaya yang terdapat pada yalil menjadi tradisi yang terus dipertahankan pada pernikahan masyarakat Desa Sindangheula. Faktor yang mempengaruhi komunikasi antarbudaya pada pasangan beda budaya di Desa Sindangheula ada 4 unsur: keyakinan, nilai, norma, dan bahasa.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Tradisi Yalil, Komunikasi Antarbudaya |
Subjek: | 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 301 Sosiologi & antropologi |
Divisi: | Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
User Penyetor: | S.Hum Prihantini Noor Akmalia |
Tanggal Disetorkan: | 27 Nov 2023 06:56 |
Perubahan Terakhir: | 01 Apr 2024 03:01 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/13797 |
Actions (login required)
Lihat Item |