Nur, Sahabuz Zaeni (2022) Implementasi Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19 Menggunakan Media Google Classroom dan Zoom pada pembelajaran PAI di MAN 1 Kab. Tangerang. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
2 Lampiran Depan.pdf Download (1MB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
1 Sampul.pdf Download (28kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
3. BAB 1.pdf Download (353kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
4. BAB 2.pdf Download (488kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
5. BAB 3.pdf Download (196kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
6. BAB 4.pdf Download (370kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
7. BAB 5.pdf Download (95kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
8. Bibliografi.pdf Download (25kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
9. Lampiran.pdf Download (1MB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
Surat Ket. Melakukan Penelitian.pdf Download (293kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
Surat Pengantar.pdf Download (371kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19 menggunakan Classroom dan Zoom di MAN 1 Kab. Tangerang dan faktor pendukung, penghambat, serta solusinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik yang dideskripsikan dengan kata-kata dan bahasa pada suatu kontek khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian dilakukan dari bulan Januari s.d. April 2021. Data diperoleh melalui wawancara terhadap informan yang dianggap mengetahui permasalahan yang diteliti, yaitu sejumlah 17 orang, terdiri dari: 1 kepala madrasah, 4 guru rumpun mapel PAI, 9 siswa, dan 3 orang tua/wali siswa. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis data dilakukan melalui aktivitas reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, perencanaan pembelajaran daring yang dilakukan guru melalui lima tahapan, yaitu: 1) mengenali siswa dan kompetensi awal, 2) menetapkan tujuan pembelajaran/kompetensi yang harus dicapai, 3) menentukan platform learning yang digunakan, 4) menetapkan materi, metode, media, dan sumber belajar, dan 5) menyusun RPP Daring. Kedua, pelaksanaan pembelajaran daring melalui tiga langkah, yaitu: 1) melaksanakan pembelajaran sesuai jadwal pelajaran, 2) memastikan kehadiran siswa dalam pembelajaran, dan 3) melaksanakan pembelajaran daring berdasarkan RPP Daring yang dibuat. Ketiga, penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan guru mengacu pada juknis yang diterbitkan oleh SK Dirjen Pendis No. 2791/2020 tentang Penilaian Hasil Belajar, yaitu: 1) mengacu pada juknis masa vii darurat dari Kemenag RI, 2) mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, 3) dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna dan tidak mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh, 4) bervariasi antar siswa sesuai kondisinya masing-masing, 5) proporsional/tidak berlebihan, dan 6) dilakukan skoring. Keempat, pembelajaran daring dapat berlangsung karena dukungan beberapa faktor, yaitu 1) keadaan lingkungan, 2) tersedia jaringan internet, 3) tersedia kuota internet, 4) motivasi menguasai teknologi, 5) keingintahuan terhadap aplikasi pembelajaran online, dan 6) dukungan keluarga. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: 1) sebagian siswa tidak memiliki jaringan internet secara gratis, 2) perangkat kurang memadai, 3) kurang menguasai aplikasi belajar, 4) kurang motivasi, dan 5) kurang dukungan orang tua. Solusi untuk mengatasi jaringan internet gratis dan perangkat belajar daring siswa akan meminjam ke orang tua/saudara, baik meminjam ponsel maupun meminta tethering/hotspot atau melaksanakan alternatif dari guru berupa belajar mandiri di rumah dengan bimbingan orang tua atau belajar tatap muka dengan prokes Covid-19, sementara aplikasi belajar semua siswa dapat menguasainya dengan baik. Namun, dua faktor lainnya masih perlu perhatian serius, yaitu 1) orang tua belum melakukan pendampingan secara maksimal terhadap anak saat belajar daring, dan 2) siswa sudah kehilangan motivasi tidak seperti di awal-awal penerapan pembelajaran daring. Solusi dari dua permasalahan ini adalah komunikasi antara guru dan orang tua harus lebih terjalin lagi, kedua pihak harus lebih bersinergi melakukan bimbingan terhadap anak. Orang tua membimbing anak di rumah, sementara guru membimbing anak di sekolah. Pendampingan belajar oleh orang tua harus dilakukan mengingat anak bisa saja melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab terhadap fasilitas yang diberikan orang tua. Guru juga harus benar-benar memahami keadaan terutama kendala-kendala yang dihadapi masing-masing siswa saat belajar daring. Dan yang terpenting adalah saling mengingatkan bahwa akan ada hikmah di setiap musibah, antara lain guru, siswa, dan orang tua menjadi lebih melek teknologi.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | pembelajaran daring, Covid-19, Google Classroom, Zoom |
Subjek: | 2x7 Filsafat dan perkembangannya > 2x7.3 Pendidikan > 2x7.31 Metode dan Sistem Pendidikan Islam |
Divisi: | Magister > Pendidikan Agama Islam |
User Penyetor: | S.IPI Tsulatsiah Andi |
Tanggal Disetorkan: | 01 Apr 2022 05:16 |
Perubahan Terakhir: | 25 Apr 2022 04:35 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/8351 |
Actions (login required)
Lihat Item |