Sidiq, M. Nur (2019) Peran Komunikasi Antarbudaya dalam Mengatasi Konflik Sosial (Studi di Komplek Cipunten Agung Labuan). Lainnya thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Teks
COVER.docx Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (97kB) |
|
Teks
BAGIAN DEPAN.docx Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (56kB) |
|
Teks (BAB I - V)
ISI.rtf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (3MB) |
|
Teks
DAFTAR PUSTAKA.docx Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (29kB) |
Abstrak
Menurut Guo-Ming Chen dan William J. Starosta mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negoisasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia, dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok. Di Komplek Cipunten Agung Labuan terdapat warga yang ada di dalamnya, tetapi beda dengan kampung-kampung pada umumnya, warga di sini berasal dari tempat yang berbeda-beda. Ini mengakibatkan percampuran budaya di dalam kehidupan komplek. Hal ini menjadi menarik dan melatarbelakangi penulis untuk membahasnya. Suatu permasalahan kerap timbul di dalam kehidupan komplek, baik karena bahasa, kebiasaan, akhlak, bahkan gaya humor yang tak bisa diterima satu sama lain yang mengakibatkan terjadinya konflik. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis menyimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Bagaimana pola komunikasi antarbudaya di Komplek Cipunten Agung Labuan 2. Bagaimana peran komunikasi antarbudaya dalam mengatasi konflik sosial. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan format desain deskriptif analitis, yaitu dengan menerangkan dan menggambarkan data yang telah terkumpul, sedangkan teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian disimpulkan. Dalam pola komunikasi antarbudaya yang terjadi di Komplek Cipunten Agung Labuan masih mengedepankan toleransi, meski berbeda suku, ras dan agama, semuanya sepakat untuk tidak mengusik perbedaan yang ada. Warga juga mampu berbaur dengan pendekatan-pendekatan yang baik, karena warga mempunyai tujuan yang sama, yaitu hidup dengan damai dan harmonis. Komunikasi antarbudaya bahkan gaya humor yang tak bisa diterima satu sama lain yang mengakibatkan terjadinya konflik. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis menyimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Bagaimana pola komunikasi antarbudaya di Komplek Cipunten Agung Labuan 2. Bagaimana peran komunikasi antarbudaya dalam mengatasi konflik sosial. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan format desain deskriptif analitis, yaitu dengan menerangkan dan menggambarkan data yang telah terkumpul, sedangkan teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian disimpulkan. Dalam pola komunikasi antarbudaya yang terjadi di Komplek Cipunten Agung Labuan masih mengedepankan toleransi, meski berbeda suku, ras dan agama, semuanya sepakat untuk tidak mengusik perbedaan yang ada. Warga juga mampu berbaur dengan pendekatan-pendekatan yang baik, karena warga mempunyai tujuan yang sama, yaitu hidup dengan damai dan harmonis. Komunikasi antarbudaya berperan sebagai disiplin ilmu yang membimbing kehidupan yang lebih harmonis, memberikan solusi untuk pencegahan konflik dan mediasi konflik yang sudah terjadi. Komunikasi antarbudaya juga mengatur prilaku etika berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, baik mengatur bahasa, gaya bicara, dan cara bergaul, guna mempercepat proses pengakraban diri
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Lainnya) |
---|---|
Subjek: | 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 360 Sosial masalah & layanan sosial |
Divisi: | Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
User Penyetor: | M.Pd artina Subhan |
Tanggal Disetorkan: | 19 Jul 2019 02:51 |
Perubahan Terakhir: | 27 Mar 2024 03:51 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/4187 |
Actions (login required)
Lihat Item |