Rizqi, Mohamad (2025) Tinjauan Hukum Islam terhadap Fenomena Tren Marriage is Scary di Kalangan Generasi Z. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.
|
Teks
S_HKI_211110006_Cover.pdf Download (193kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110006_Lampiran Depan.pdf Download (652kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110006_Bab I.pdf Download (350kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110006_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (294kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110006_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (242kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110006_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (872kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110006_Bab V.pdf Download (145kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110006_Daftar Pustaka.pdf Download (240kB) |
Abstrak
Penurunan angka pernikahan di Indonesia pada 2023 mencerminkan menurunnya minat gen-Z terhadap pernikahan. Dalam Islam, pernikahan adalah peristiwa sakral dan sangat dianjurkan. Namun, tren marriage is scary yang marak di media sosial membentuk pandangan negatif, mendorong gen-Z menunda atau menghindari pernikahan karena faktor sosial, ekonomi, dan paparan informasi negatif. Fenomena ini menunjukkan pergeseran nilai yang bertentangan dengan pandangan hukum Islam. Perumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana tren marriage is scary terjadi pada masyarakat muslim gen-Z? 2. Bagaimana tinjauan maqashid syariah terhadap sikap gen-Z menunda menikah akibat fenomena marriage is scary? Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tren marriage is scary terjadi pada masyarakat muslim gen-Z. 2. Untuk mengetahui tinjauan maqashid syariah terhadap sikap gen-Z menunda menikah akibat fenomena marriage is scary. Dalam penelitian penulis ini menggunakan metode kualitatif, dan jenis penelitian ini adalah penelitian studi kepustakaan (library research), dengan menggunakan data primer dan sekunder seperti buku, laporan, dan majalah yang sifatnya dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama tren ini adalah media sosial, ekonomi, pribadi, dan psikologis. Dalam pandangan Islam, pernikahan merupakan ibadah yang dijalankan sesuai kesiapan lahir dan batin. Jika belum siap, maka hukum menikah dapat menjadi makruh. Status hukum pernikahan dalam Islam bersifat fleksibel tergantung kondisi dan kesiapan individu.
| Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
|---|---|
| Kata Kunci (keywords): | Generasi z, hukum Islam, marriage is scary |
| Subjek: | 2x4 Fiqh > 2x4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2x4.39 Aspek munakahat lainnya |
| Divisi: | Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga Islam |
| User Penyetor: | S.S.I Fadhilah NH |
| Tanggal Disetorkan: | 11 Sep 2025 03:23 |
| Perubahan Terakhir: | 11 Sep 2025 03:23 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17541 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
