Azis, Ahmad Syafei (2024) Terapi Puasa Menurut Pandangan Al-Ghozali. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Teks
S_BKI_143400443_COVER.pdf Download (4MB) |
||
Teks
S_BKI_143400443_LAMPIRAN DEPAN.pdf Download (724kB) |
||
Teks
S_BKI_143400443_BAB I.pdf Download (611kB) |
||
Teks
S_BKI_143400443_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (406kB) |
||
Teks
S_BKI_143400443_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (652kB) |
||
Teks
S_BKI_143400443_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (580kB) |
||
|
Teks
S_BKI_143400443_BAB V.pdf Download (186kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_BKI_143400443_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (393kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Puasa adalah sebuah aktifitas menahan lapar dan dahaga serta menjauhi segala yang membatalkan puasa sebagai upaya menyucikan diri dari hal-hal yang dilarang dalam agama. Menurut Imam al-Ghazali dalam bukunya Bidayatul Hidayah, Puasa memiliki kedudukan yang istimewa disisi Allah SWT terlepas dari ibadah-ibadah yang lain. Menurut pemikiran Al-Ghazali sebagai seorang hamba seharusnya bukan hanya melakukan puasa wajib pada bulan Ramadhan saja, tetapi puasa sunnah juga sangat penting dilaksanakan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Al-Ghazali juga mengatakan bahwa suatu kerugian jika seorang hamba tidak mengambil peluang untuk merebut derajat yang lebih tinggi disisi Allah SWT. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pandangan Al-Ghazali tentang puasa? 2) Apa manfaat dan tujuan terapi puasa menurut pandangan Al-Ghazali? Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pandangan Al-Ghazali tentang puasa. 2) Untuk mengetahui manfaat terapi puasa menurut pandangan Al-Ghazali. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode library research, yaitu kajian kepustakaan dengan cara menelaah kitab da buku-buku atau literarur-literatur lain yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa. Puasa terbagi menjadi dua yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib adalah puasa yang sudah ditentukan waktunya yaitu bulan ramadhan, sedangkan puasa sunnah dilakukan kapan saja selama tidak melanggar hukum syariat dan waktu-waktu yang diharamkan untuk berpuasa seperti pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.Puasa menurut Al-Ghazali memiliki tiga tingkatan; (1) puasa umum, yaitu meninggalkan makan dan minum dan tidak berhubungan suami istri. (2) puasa khusus, yaitu meninggalkan makan dan minum serta berhubungan suami istri dan menjaga seluruh anggota tubuh dari perbuatan maksiat. (3) puasa paling khusus, yaitu meninggalkan makan dan minum serta berhubungan suami istri, menjaga seluruh anggota tubuh, dan menjag hati dari berbagai penyakit hati seperti ujub, sombong, menggunjing, mengumpat, memfitnah dan penyakit hati lainnya. Al-Ghazali sangat menekankan puasa sebagai metode pembersihan jiwa dan mengekang hawa nafsu dan syahwat serta menjauhkan dari berbagai penyakit hati yang dapat merusak pahala puasa itu sendiri dan sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menumbuhkan sifat-sifat terpuji dan perasaan menghamba kepada Allah dengan segala kemampuannya dengan berusaha mendahulukan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | - |
Subjek: | 100 Filsafat & Psikologi > 150 Psikologi > 152 Persepsi, gerakan, emosi & drive |
Divisi: | Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam |
User Penyetor: | S.E. Amelia Nurazizah Wijaya |
Tanggal Disetorkan: | 25 Nov 2024 03:41 |
Perubahan Terakhir: | 25 Nov 2024 03:41 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/15801 |
Actions (login required)
Lihat Item |