Ramadhani, Tb. Muhammad Zaidan (2024) كلمة استوى و مشتقاتهافي القرآن الكريم (دراسة دلاليّة). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_BSA_191360084_Cover.pdf Download (112kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_BSA_191360084_Lampiran Depan.pdf Download (1MB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_BSA_191360084_BAB I.pdf Download (1MB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_BSA_191360084_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (902kB) |
||
Teks
S_BSA_191360084_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (817kB) |
||
Teks
S_BSA_191360084_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (903kB) |
||
|
Teks
S_BSA_191360084_BAB V.pdf Download (580kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_BSA_191360084_Daftar Pustaka.pdf Download (806kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Dalam penafsiran kata “istawā” mempunyai beberapa makna yang berbeda-beda pada setiap ayat al-qur’an, karena, disetiap ayat al-qur’an pasti terdapat maksud yang berbeda pula sesuai dengan konteks ayatnya. oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang derivasi kata ”istawā” dan maknanya dalam al-qur’an dengan analisis komponen semantik. Permasalahan pada penelitian kali ini adalah 1). Apa derivasi kata ”istawā” didalam al-qur’an?. 2). Apa makna kata “istawā” dan derivasinya didalam al-qur’an?. 3). Serta bagaimana analisis komponen makna pada kata “istawā” yang terkandung didalam al qur’an?. Maka, penelitian ini bertujuan mencari: 1). Derivasi kata “istawā” dan maknanya dalam al-qur’an. 2). Makna kata “istawā” dan derivasinya didalam al-qur’an. 3). Analisis komponen makna pada kata “istawā” yang terkandung didalam al-qur’an. Dalam penelitian ini mengadopsi metode pendekatan deskriptif kualitatif. Karena, penelitian ini menggambarkan bagaimana kata “istawā” beserta makna-maknanya dengan kata-kata tertulis. Selanjutnya, metode analisis yang digunakan adalah analisis komponensial semantik. Metode ini menjabarkan apa saja komponen yang terdapat pada kata “istawā”. Kata “istawā” dan derivasinya diulang sebanyak 35 kali dalam Al-qur’an, yang mencakup dari derivasinya yaitu fi’il māḍī dan fi’il muḍārī’ saja dengan ḍāmīr yang berbeda beda. Derivasi kata “istawā” meliputi: istawā – yastawī – istiwā an – mustawin – mustawan – istawin – lā tastawin – mustawan – mustawan. Adapun makna kata “istawā” terbagi menjadi 8 bagian, diantaranya: naik, bermaksud, sempurna akal, memperkuat dan tumbuh, menampakkan wujud asli, seimbang, berlabuh, dan sama. Komponen makna kata “istawā” dengan analisis biner terbagi menjadi 2 bagian. Pertama fi’il māḍī, komponennya yaitu [perpindahan], [bawah keatas] dan [penguasa]. Kedua fi’il muḍārī’, komponennya yaitu [baik dan buruk] dan [baik saja].
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Al-Qur’an, Derivasi, Komponen Makna |
Subjek: | 800 Sastra, Retorika & Kritik > 890 lainnya literatur > 892 Afro-Asiatic literatures; Semitic literatures |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Bahasa dan Sastra Arab |
User Penyetor: | S.Hum Prihantini Noor Akmalia |
Tanggal Disetorkan: | 21 Okt 2024 04:36 |
Perubahan Terakhir: | 21 Okt 2024 04:36 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/15522 |
Actions (login required)
Lihat Item |