Atiah, Siti Nur (2023) Budaya Pertanian Masyarakat Adat Kasepuhan Pasir Eurih Lebak Banten (Menggali Tradisi Rukun Tujuh). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_SPI_181350088_Cover.pdf Download (200kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_SPI_181350088_Lampiran Depan.pdf Download (430kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_SPI_181350088_BAB I.pdf Download (473kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_SPI_181350088_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (410kB) |
||
Teks
S_SPI_181350088_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (706kB) |
||
Teks
S_SPI_181350088_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (409kB) |
||
|
Teks
S_SPI_181350088_BAB V.pdf Download (195kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_SPI_181350088_Daftar Pustaka.pdf Download (407kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Tradisi Rukun Tujuh yaitu rangkaian proses bertani dari menanam hingga panen padi yang ditanam yaitu pare gede (padi besar), proses ini terjadi dalam satu tahun sekali pada masyarakat Desa Sindanglaya Kabupaten Sobang Lebak Banten terutuma pada masyarakat Adat Pasir Eurih. Tradisi Rukun Tujuh sebagai salah satu bentuk tradisi masyarakat di tanah lokal yang berkembang dalam realitas kehidupan masyarakat Banten, dan merupakan bentuk ungkapan rasa syukur terhadap dewi Sri (dewi penjaga padi) dan juga untuk mengadakan suatu permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya mendapat berkah dan keselamatan. Rumusan Masalah Penelitian ini yaitu: (1) bagaimana budaya pertanian pada masyarakat adat Banten? (2) bagaimana tradisi rukun tujuh? (3) bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi rukun tujuh? Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui budaya pertanian khususnya pada masyarakat adat Banten (Lebak) (2) untuk mendeskripsikan bentuk tradisi rukun tujuh pada masyarakat adat kasepuhan Pasir Eurih (3) untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalam tradisi rukun tujuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kebudayaan, dengan tahapan sebagai berikut: survei, partisipasi, observasi, wawancara, dokumentasi. Berdasarkan hasil pembahasan skripsi ini dapat disimpulkan bahwa tradsi rukun tujuh merupakan praktek dari rangkain pertanian dimulai dengan menanam hingga panen yang di tanam diladang (huma), proses rukun tujuh dimulai dengan Asup Leuweung (menyiapkan lahan), Nibakeun, Ngubaran, Mapag Pare Beukah, Beberes Mipit, Ngadiukeun, serta Seren Taun. Makna dalam tradisi rukun tujuh yaitu bentuk rasa syukur terhadap leluhur atau dewi Sri (dewi padi), selain itu sebagai permohonan kepada Tuhan atas kesehatan, keselamatan, keberkahan atas rezeki yang didapatkan. Simbol yang terkandung dalam tradisi rukun tujuh yaitu simbol gotong royong, kerukunan dan tolong menolong, rasa saling memiliki, serta kelarasan sosial. Nilai�nilai yang terkandung dalam tradisi rukun tujuh yaitu nilai hubungan manusia dengan Tuhan, nilai hubungan manusia dengan manusia, nilai hubungan manusia dengan alam, dan nilai kebudayaan.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Tradisi, Pertanian, Pasir Eurih |
Subjek: | 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 301 Sosiologi & antropologi |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Sejarah Peradaban Islam |
User Penyetor: | Diah Sadjidin |
Tanggal Disetorkan: | 20 Jan 2023 07:01 |
Perubahan Terakhir: | 20 Jan 2023 07:01 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/10991 |
Actions (login required)
Lihat Item |