Husen, Ali Muhammad (2022) Penggunaan ayat Al-Quran sebagai wirid Kebatinan (Studi Living Quran QS. Ar-Ra’d Ayat 16 di Padepokan Silambawiqri). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_IAT_171320017_Cover.pdf Download (268kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_IAT_171320017_Lampiran Depan.pdf Download (784kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_IAT_171320017_BAB I.pdf Download (477kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_IAT_171320017_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (496kB) |
||
Teks
S_IAT_171320017_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (414kB) |
||
Teks
S_IAT_171320017_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (502kB) |
||
|
Teks
S_IAT_171320017_BAB V.pdf Download (153kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_IAT_171320017_Daftar Pustaka.pdf Download (219kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Dalam ranah publik Al-Quran bisa menjadi ide, gagasan untung mengusung perubahan. Sedangkan dalam ranah privat Al-Quran merupakan kitab yang bisa menjadi obat, bernilai pahala ketika di baca dan lain sebagainya. Dari keyakinan seperti ini memunculkan suatu fenomena memberlakukan Al-Quran diluar ranah fungsinya sebagai kitab tuntunan. Salahsatu yang memberlakukan seperti ini adalah padepokan Silambawiqri dengan tradisi menjadikan Al-Quran sebagai wirid agar mendapatakna kekuatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: Bagimana praktik pembacaan wirid QS. Ar-Ra‟d ayat 16 di Padepokan Silambawiqri? Apa saja khasiyat yang di rasakan setelah mengamalkan wirid QS. Ar-Ra‟d ayat 16.? Bagaimana pemaknaan murid padepokan terkait pembacaan wirid QS. Ar�Ra‟d ayat 16 di Padepokan Silambawiqri.?. Sedangkan tujuan yang ingin kami capai dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui praktek pembacaan wirid QS. Ar-Ra‟d di Padepokan Silambawiqri. Untuk mengethaui khasiyat yang dirasakan murid padepokan setelah mengamalkan wirid QS. Ar-Ra‟d ayat 16.Untuk mengetahui pemaknaan para murid padepokan terkait pembacaan wirid QS. Ar-Ra‟d ayat 16. Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan model deskriptif-analisis. Selain itu dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk pendekatan fenemenologi. Hasil dari penelitian ini adalah sebelum mengamalkan wirid mendapat ijazah dan melakukan bai’at¸setelah itu baru mengamalkan wirid pada malam hari setelah melaksanakan shalat tahajud, hajat dan witir. Lalu dilanjut dengan membaca tawasul, shalawat, dikir wajib yaitu subhanalah, Alhamdulillah, allahuakbar sebanyak 33 kali baru membaca wirid Qs. Ar�Ra‟du ayat 16. Wirid ini diamalkan selama 10 hari sambal melakukan puasa mutih. Khasiat dari wirid ini ialah bisa melakukan silat tanpa mempelajarinya (silat laduni), memepercepat dalam menguasai tenaga dalam, penenang dan peningkat adrenalin. Pandangan murid padepoakn terkait wirid Qs. Ar-Ra‟d ayat 16 ini ialah sebuah cara mendekatkan diri kepada Allah Swt., wirid ini juga merupakan obat penenang baik dalam ibadah maupun di luarnya. Wirid ini juga merupakan obat agar berani dan juga sebab mendapatkan keberkahan dari sebuah ketaatan kepada guru karena wirid ini diperintahkan oleh guru.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Living Quran, Wirid, Silambawiqri |
Subjek: | 2x1 Al Quran dan ilmu yang terkait > 2x1.4 Kumpulan ayat-ayat dan surat-surat tertentu > 2x1.46 ayat-ayat mengenai kemasyarakatan Islam |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Alquran dan Tafsir |
User Penyetor: | Diah Sadjidin |
Tanggal Disetorkan: | 02 Des 2022 07:51 |
Perubahan Terakhir: | 02 Des 2022 07:51 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/10527 |
Actions (login required)
Lihat Item |