Labibah, Khasna Septia (2022) Fenomena Penggunaan Instagram sebagai Media Taaruf (Studi pada Akun Taaruf Online Indonesia). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_KPI_171330084_ COVER.pdf Download (109kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_171330084_LAMPIRAN DEPAN.pdf Download (600kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_171330084_ BAB I.pdf Download (533kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_KPI_171330084_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (509kB) |
||
Teks
S_KPI_171330084_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (405kB) |
||
Teks
S_KPI_171330084_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (628kB) |
||
|
Teks
S_KPI_171330084_BAB V.pdf Download (295kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_171330084_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (391kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Manusia sebagai makhluk sosial adalah dalam potensi-potensi ini tidak akan menjadi secara alamiah dengan sendirinya, tetapi membutuhkan bantuan dan bimbingan manusia lainnya. Fenomena taaruf sebagai alternatif dalam mengenal dan memilih calon pasangan, biasanya taaruf menjadi jalan keluar bagi mereka yang tidak ingin melakukan aktivitas pacaran dalam hal ini Instagram adalah sebagai suatu wadah dan media untuk taaruf. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1). Bagaimana proses Taaruf pada akun Instagram Ta’aruf Online Indonesia? 2). Bagaimana kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan Instagram Taaruf Online Indonesia sebagai media Taaruf? Penelitian ini bertujuan menjelaskan: 1). Untuk mengetahui proses Taaruf pada akun Instagram Taaruf Online Indonesia. 2). Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan Instagram Taaruf Online Indonesia sebagai media Taaruf. Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan menggambarkan objek penelitian sesuai fakta yang menjadikan objek media penelitian. Dan untuk teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1). Ta’aruf tidak diatur secara mutlak dalam Al-Qur’an maupun hadist. Taaruf sendiri adalah proses perkenalan sebelum pernikahan yang dianjurkan karena prosesnya sesuai dengan syariat islam. Taaruf di media sosial tidaklah bertentangan dengan hukum Islam. Namun, dalam penelitian, ada salah satu akun taaruf yang prosesnya tidak sesuai dengan hukum Islam. 2). Kelebihan dari Taaruf online adalah: Taaruf Online Menjaring Banyak Peserta Yang Berarti Peluang Untuk Mendapatkan Calon Pasangan Juga Makin Besar, mulai banyak muda mudi yang memahami betapa besar mudharat pacaran. Adapun kekurangan Taaruf online adalah: data pelaku Taaruf kurang valid dan mediator dalam media Instagram.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Fenomena, Instagram, Taaruf Online |
Subjek: | 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 303 Sosial proses |
Divisi: | Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
User Penyetor: | Diah Sadjidin |
Tanggal Disetorkan: | 18 Nov 2022 04:22 |
Perubahan Terakhir: | 28 Mar 2024 04:17 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/9780 |
Actions (login required)
Lihat Item |