TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KELUARGA BERENCANA DENGAN METODE KONTRASEPSI TUBEKTOMI BAGI ISTRI YANG MENGIDAP KANKER RAHIM

DAMAYANTI, IMA (2017) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KELUARGA BERENCANA DENGAN METODE KONTRASEPSI TUBEKTOMI BAGI ISTRI YANG MENGIDAP KANKER RAHIM. Diploma atau S1 thesis, Universitas Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin" BANTEN.

[img]
Pra Tinjau
Teks (COVER)
1-CAVER-LAMPIRAN DLL.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (582kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB I)
BAB I_ima.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (649kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB II)
2-SKRIPSI-B5.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (466kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB III)
3-.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (419kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB V)
5-.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (518kB) | Pra Tinjau
[img] Teks (RIWAYAT HIDUP)
RIWAYAT HIDUP PENULIS.docx
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (14kB)

Abstrak

Keluarga Berencana (tanzhim al-nasl), merupakan salah satu cara untuk menurunkan angka kelahiran, dan mengendalikan pertambahan penduduk yang semakin pesat. Salah satunya dengan sterilisasi (tubektomi), yaitu tindakan atau metode agar seorang wanita tidak dapat hamil lagi. Dengan kata lain, sterilisasi merupakan kemandulan yang disengaja. Mengenai alat kontrasepsi tubektomi tersebut, kaitannya dengan wanita yang mengidap kanker rahim, apakah boleh tubektomi tersebut dilakukan. Perumusan masalahnya adalah: Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap Keluarga Berencana? Bagaimana hukum metode kontrasepsi tubektomi bagi Istri yang mengidap kanker rahim? Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pandangan hukum Islam terhadap Keluarga Berencana. Untuk mengetahui hukum metode kontrasepsi tubektomi bagi Istri yang mengidap kanker rahim. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (library research) atau menggunakan pendekatan model kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman, karena data yang dibutuhkan dari penulisan skripsi ini yaitu dengan mencari buku-buku sebagai sumber datanya atau data penelitian dari penulisan skripsi ini yaitu dengan mencari data pustaka atau dokumen. Kesimpulannya bahwa keluarga berencana merupakan usaha manusia yang disengaja dan direncanakan, tujuan dan motivasinya untuk mengatur kesejahteraan bangsa dan negara pada umumnya. Pengertian keluarga berencana bukan untuk membatasi keturunan, tetapi hanya merupakan usaha untuk mengatur jarak kelahiran, kesehatan dan pendidikan. Hukum keluarga berencana tidak bertentangan dengan ajaran Islam, karena keluarga berencana merupakan salah satu bentuk implementasi semangat Islam untuk mewujudkan sebuah kemaslahatan, dengan ber-KB akan mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga, terutama masalah kesehatan ibu dan anak. Jika keluarga berencana bertujuan untuk membatasi keturunan tanpa ada alasan yang dibenarkan, maka tidak dibenarkan menurut syariat Islam. Pemutusan kehamilan secara mutlak atau pemandulan selamanya (tubektomi) tidak dibolehkan dalam Islam kecuali dalam kondisi yang darurat atau alasan yang dibenarkan syar’i seperti seorang wanita yang mempunyai penyakit di rahimnya dan pemandulan adalah satu-satunya cara. Namun apabila masih ada alternatif pengobatan lain maka tubektomi diharamkan.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Kata Kunci (keywords): KONTRASEPSI TUBEKTOMI; kanker rahim; hukum islam
Subjek: 2x4 Fiqh
Divisi: Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga
User Penyetor: S.IIP AINUN NAJAH
Tanggal Disetorkan: 16 Mei 2017 14:55
Perubahan Terakhir: 16 Mei 2017 14:55
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/511

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.