Sukron, Muhamad (2023) Efektivitas Peraturan Daerah tentang Wajib Belajar Pendidikan Diniyah terhadap Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru T. A 2021-2022 (Studi di SMPN 1 Kota Serang, SMPN 1 Baros Kabupaten Serang dan SMPN 1 Pandeglang Provinsi Banten). Magister thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
T_PAI_202610001_COVER.pdf Download (99kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
T_PAI_202610001_BAGIAN DEPAN.pdf Download (1MB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
T_PAI_202610001_BAB I.pdf Download (264kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
T_PAI_202610001_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (550kB) |
||
Teks
T_PAI_202610001_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (546kB) |
||
Teks
T_PAI_202610001_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (493kB) |
||
|
Teks
T_PAI_202610001_BAB V.pdf Download (181kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
T_PAI_202610001_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (238kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah ditemukannya selisih jumlah lulusan MDTA dan jumlah Peserta Didik baru SMP yang diterima saat PPDB yang sangat banyak, serta ditemukan satu Pasal dalam Peraturan Daerah justru melemahkan pasal lain yang mengharuskan melampirkan Ijazah Diniyah saat melakukan pendaftaran ke SMP. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1). Implementasi Peraturan Daerah tentang Wajib Belajar Pendidikan Diniyah pada Penerimaan Peserta Didik SMP, 2). Efektivitas Peraturan Daerah tentang Wajib Belajar Pendidikan Diniyah pada Penerimaan Peserta Didik Baru SMP, dan 3). Kendala dan solusi pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Wajib Belajar Pendidikan Diniyah pada Penerimaan Peserta Didik SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan metode kuantitatif dan kualitatif (Mixed Method Research) bentuk sekuensial gabungan model eksplanatoris sekuensial yakni mengumpulkan data kuantitatif dianalisis, hasil analisis dicarikan data dengan metode kualitatif, dianalisa dan disimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi dan efektivitas Peraturan Daerah tentang Wajib Belajar Pendidikan Diniyah pada penerimaan Peserta Didik baru SMP belum sepenuhnya ditaati (rata-rata 60.9% /cukup), dengan rincian; SMPN 1 Kota Serang 80.9% (tinggi), SMPN 1 Baros 49.7% (agak rendah), SMPN 1 Pandeglang 52.1% (agak rendah). Bimbingan BTQ dilakukan disela-sela pembelajaran PAI, ekskul BTQ, belajar BTQ kepada guru ngaji, kepada orang tua atau mendatangkan guru private mengaji. Faktor Peserta Didik tidak melampirkan ijazah Diniyah karena tidak belajar/tidak tamat belajar di MDTA. Kendala yang dihadapi, sekolah belum mampu mengontrol perkembangan BTQ peserta didik baru yang belum mampu BTQ. Solusinya, sekolah membuat buku kontroling kehadiran BTQ, dan hasil perkembangannya disampaikan kepada orang tua/wali. Simpulan penelitian ini adalah implementasi Peraturan Daerah tentang Wajib Belajar Pendidikan Diniyah terhadap penerimaan Peserta Didik baru TA 2021-2022 di SMPN 1 Kota Serang, SMPN 1 Baros dan SMPN 1 Pandeglang belum sepenuhnya ditaati oleh sekolah. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi, tidak ada sanksi tegas terhadap Peserta Didik yang tidak mengaji atau tidak Belajar Pendidikan Diniyah.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Magister) |
---|---|
Subjek: | 2x7 Filsafat dan perkembangannya > 2x7.3 Pendidikan > 2x7.33 Tingkat stanawiyah dan ‘aliyah |
Divisi: | Magister > Pendidikan Agama Islam |
User Penyetor: | S.S.I Fadhilah Nurinsani Hidayat |
Tanggal Disetorkan: | 29 Sep 2023 03:12 |
Perubahan Terakhir: | 29 Sep 2023 03:12 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/13336 |
Actions (login required)
Lihat Item |