Pengelolaan Emosi Klien Kasus Perceraian oleh Mediator Pengadilan Agama Kelas IA Tangerang

Naufal, Muhammad Abid (2025) Pengelolaan Emosi Klien Kasus Perceraian oleh Mediator Pengadilan Agama Kelas IA Tangerang. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.

[img] Teks
S_BKI_211340005_Cover.pdf

Download (623kB)
[img] Teks
S_BKI_211340005_Lampiran Depan.pdf

Download (2MB)
[img] Teks
S_BKI_211340005_Bab I.pdf

Download (359kB)
[img] Teks
S_BKI_211340005_Bab II.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (711kB)
[img] Teks
S_BKI_211340005_Bab III.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (262kB)
[img] Teks
S_BKI_211340005_Bab IV.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (439kB)
[img] Teks
S_BKI_211340005_Bab V.pdf

Download (200kB)
[img] Teks
S_BKI_211340005_Daftar Pustaka.pdf

Download (220kB)

Abstrak

Perceraian merupakan fenomena sosial yang tidak hanya berdampak pada aspek hukum, namun juga membawa konsekuensi emosional yang signifikan bagi pasangan yang mengalaminya. Pengadilan Agama Kelas IA Tangerang merupakan lembaga yang menangani ratusan perkara perceraian setiap tahunnya, di mana proses mediasi menjadi langkah awal yang wajib ditempuh sebelum perkara berlanjut ke sidang. Dalam proses ini, mediator memiliki peran penting tidak hanya sebagai fasilitator penyelesaian konflik, tetapi juga sebagai pengelola emosi para pihak yang bersengketa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan emosi klien dalam proses perceraian, strategi yang digunakan oleh mediator dalam mengelola emosi tersebut, serta kendala yang dihadapi selama mediasi berlangsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah mediator non-hakim yang bertugas di Pengadilan Agama Tangerang serta para klien yang menjalani mediasi perceraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi yang dominan dalam proses mediasi adalah marah, kecewa, sedih, dan cemas. Mediator, dalam hal ini Shofa Fathiyah, menggunakan berbagai strategi seperti mendengarkan aktif, validasi emosi, penggunaan bahasa yang netral, hingga pemberian ruang jeda (pause) ketika suasana mulai memanas. Pendekatan yang digunakan mediator juga memperhatikan aspek psikologis dan spiritual, termasuk pemahaman terhadap latar belakang budaya dan nilai religius klien. Hal ini sejalan dengan prinsip mediasi dalam Islam yang menekankan nilai perdamaian, keadilan, dan empati. Kendala utama yang dihadapi mediator antara lain adalah kurangnya kesiapan emosional klien, sikap defensif yang tinggi, dan keterbatasan waktu proses mediasi. Meskipun demikian, pengelolaan emosi yang tepat terbukti dapat menurunkan tingkat perceraian, sebagaimana tercermin dalam data mediasi dari Desember 2024 hingga April 2025, yang menunjukkan beberapa pasangan memilih berdamai dan mencabut gugatan setelah melalui proses mediasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan mediasi tidak semata diukur dari rujuknya pasangan, tetapi juga dari proses pengambilan keputusan yang dilakukan dalam kondisi emosional yang stabil dan kesadaran penuh. Oleh karena itu, kemampuan mediator dalam mengelola emosi klien menjadi salah satu kompetensi utama yang harus dimiliki. Perceraian merupakan fenomena sosial yang tidak hanya berdampak pada aspek hukum, namun juga membawa konsekuensi emosional yang signifikan bagi pasangan yang mengalaminya. Pengadilan Agama Kelas IA Tangerang merupakan lembaga yang menangani ratusan perkara perceraian setiap tahunnya, di mana proses mediasi menjadi langkah awal yang wajib ditempuh sebelum perkara berlanjut ke sidang. Dalam proses ini, mediator memiliki peran penting tidak hanya sebagai fasilitator penyelesaian konflik, tetapi juga sebagai pengelola emosi para pihak yang bersengketa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan emosi klien dalam proses perceraian, strategi yang digunakan oleh mediator dalam mengelola emosi tersebut, serta kendala yang dihadapi selama mediasi berlangsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah mediator non-hakim yang bertugas di Pengadilan Agama Tangerang serta para klien yang menjalani mediasi perceraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi yang dominan dalam proses mediasi adalah marah, kecewa, sedih, dan cemas. Mediator, dalam hal ini Shofa Fathiyah, menggunakan berbagai strategi seperti mendengarkan aktif, validasi emosi, penggunaan bahasa yang netral, hingga pemberian ruang jeda (pause) ketika suasana mulai memanas. Pendekatan yang digunakan mediator juga memperhatikan aspek psikologis dan spiritual, termasuk pemahaman terhadap latar belakang budaya dan nilai religius klien. Hal ini sejalan dengan prinsip mediasi dalam Islam yang menekankan nilai perdamaian, keadilan, dan empati. Kendala utama yang dihadapi mediator antara lain adalah kurangnya kesiapan emosional klien, sikap defensif yang tinggi, dan keterbatasan waktu proses mediasi. Meskipun demikian, pengelolaan emosi yang tepat terbukti dapat menurunkan tingkat perceraian, sebagaimana tercermin dalam data mediasi dari Desember 2024 hingga April 2025, yang menunjukkan beberapa pasangan memilih berdamai dan mencabut gugatan setelah melalui proses mediasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan mediasi tidak semata diukur dari rujuknya pasangan, tetapi juga dari proses pengambilan keputusan yang dilakukan dalam kondisi emosional yang stabil dan kesadaran penuh. Oleh karena itu, kemampuan mediator dalam mengelola emosi klien menjadi salah satu kompetensi utama yang harus dimiliki.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Kata Kunci (keywords): Perceraian, mediasi, emosi, mediator, pengadilan agama, pengelolaan emosi
Subjek: 100 Filsafat & Psikologi > 150 Psikologi > 158 Terapan Psikologi > 158.3 Psikologi Konseling, Penyuluhan, Pemberian Nasehat dan Wawancara
Divisi: Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam
User Penyetor: S.S.I Fadhilah NH
Tanggal Disetorkan: 30 Okt 2025 03:14
Perubahan Terakhir: 30 Okt 2025 03:14
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17685

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.