Faisal, Hanifah Rizki (2025) Sejarah Masjid Agung As-Salafie Desa Caringin Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Banten Tahun 1884-2023. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.
|
Teks
S_SPI_201350070_Cover.pdf Download (306kB) |
|
|
Teks
S_SPI_201350070_Lampiran Depan.pdf Download (486kB) |
|
|
Teks
S_SPI_201350070_Bab I.pdf Download (317kB) |
|
|
Teks
S_SPI_201350070_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (325kB) |
|
|
Teks
S_SPI_201350070_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (823kB) |
|
|
Teks
S_SPI_201350070_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (228kB) |
|
|
Teks
S_SPI_201350070_Bab V.pdf Download (167kB) |
|
|
Teks
S_SPI_201350070_Daftar Pustaka.pdf Download (193kB) |
Abstrak
Masjid Agung As-Salafie merupakan salah satu peninggalan masjid kuno yang berada di Desa Caringin Kecamatan Labuan yang saat ini masih terjaga serta berdiri dengan kokoh. Masjid Agung As-Salafie lebih dikenal dengan Masjid Caringin karena letaknya yang berada di Desa Caringin. Dalam periode perkembangannya, Masjid Agung As-Salafie ini terbagi menjadi dua periode, periode pertama pada tahun 1884-1997 dan periode kedua pada tahun 1997-2024. Secara umum arsitektur Masjid Agung As-Salafie memiliki beberapa kesamaan dengan masjid kuno yang berada di Banten. Berdasarkan latar belakang di atas, Maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: (1). Bagaimana Kajian Teoretis Tentang Masjid? (2). Bagaimana Sejarah Masjid Agung As-Salafie Caringin tahun 1884-2023? (3). Bagaimana Fungsi Masjid Agung As-Salafie Caringin tahun 1884-2023?: Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1). Kajian Teoretis Tentang Masjid (2). Sejarah Masjid Agung As-Salafie Caringin tahun 1884-2023 (3). Fungsi Masjid Agung As-Salafie Caringin tahun 1884-2023. Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian sejarah. Metode sejarah terdiri dari lima tahapan metode penelitian yaitu, pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil dari skripsi ini, sebagai berikut: Masjid merupakan tempat dimana para jamaah dapat melaksanakan aktivitas dalam meningkatkan ketaqwaan dalam beribadah. Masjid Agung As-Salafie didirikan oleh seorang tokoh pemuka agama yang terkenal pada kala itu yakni Syekh Muhammad Asnawi pada tahun 1884 M setelah peristiwa meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883 M. Berdasarkan tinjauan arsitektural bahwa Masjid Agung As-Salafie memiliki tiga bagian diantaranya bagian atap yang berbentuk tumpang tiga tingkatan, bagian dalam yang terdiri dari, ruang utama, pintu, jendela dan ventilasi, tiang, mihrab, mimbar dan tangga, pada bagian luar terdiri dari serambi, kolam, istiwa dan makam Syekh Muhammad Asnawi. Keunikan Masjid Agung As-Salafie terlihat dari peran historisnya dalam berbagai peristiwa sejarah, dimulai sejak masa Kolonial Belanda yang digunakan sebagai pusat aktivitas keagamaan dan pergerakan rakyat, hingga pasca kemerdekaan menjadi tempat pembinaan spiritual dan sosial. Kini, masjid ini tetap aktif dalam berbagai kegiatan dakwah, pendidikan serta pelestarian nilai kebangsaan.
| Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
|---|---|
| Kata Kunci (keywords): | Sejarah, arsitektur, fungsi, masjid |
| Subjek: | 2x9 Sejarah Islam dan Modernisasi > 2x9.6 Perkembangan di berbagai negeri setelah 1800. > 2x9.6598 Sejarah Islam di Indonesia |
| Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Sejarah Peradaban Islam |
| User Penyetor: | S.S.I Fadhilah NH |
| Tanggal Disetorkan: | 22 Sep 2025 04:32 |
| Perubahan Terakhir: | 22 Sep 2025 04:32 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17583 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
