Salsabila, Adhwa (2025) Subjective Well-Being Pada Santri Broken Home Di Pondok Pesantren Modern Daar El Falaah Mandalawangi. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_BKI_211340183_COVER.pdf Download (216kB) |
|
|
Teks
S_BKI_211340183_LAMPIRAN DEPAN.pdf Download (939kB) |
|
|
Teks
S_BKI_211340183_BAB I.pdf Download (473kB) |
|
|
Teks
S_BKI_211340183_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (526kB) |
|
|
Teks
S_BKI_211340183_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (458kB) |
|
|
Teks
S_BKI_211340183_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (509kB) |
|
|
Teks
S_BKI_211340183_BAB V.pdf Download (202kB) |
|
|
Teks
S_BKI_211340183_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (439kB) |
Abstrak
Terdapat fenomena broken home yang di alami oleh beberapa santri di Pondok Pesantren Modern Daar El Falaah. yang dapat mempengaruhi kondisi subjective well-being nya. Santri dari keluarga broken home kemungkinan lebih besar mengalami kesulitan dibandingkan dengan remaja dari keluarga yang lengkap. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui kondisi subjective well-being pada santri broken home di Pondok Pesantren Modern Daar El Falaah Mandalawangi (2) untuk mengetahui implementasi bimbingan konseling sebagai upaya dalam meningkatkan subjective well-being pada santri broken home di Pondok Pesantren Modern Daar El Falaah Mandalawangi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi. Informan dalam penelitian ini adalah empat responden santri broken home yang sedang menempuh pendidikan di SMP/SMA Daar El Falaah. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode keabsahan data adalah triangulasi sumber dan member check Analisis data menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Kondisi subjective well-being pada santri broken home menunjukkan bahwa santri laki-laki RA dan ZK cenderung mengalami emosi negatif dan memiliki evaluasi kognitif negatif, serta melampiaskan masalahnya ke faktor eksternal seperti melanggar aturan pondok. Sementara itu, santri broken home perempuan SK dar TS cenderung mengalami keseimbangan antara emosi positif dan negatif, namun lebih sering mengalami emosi negatif dan memiliki perilaku yang lebih internal dalam menghadapi masalah, seperti menutup diri, serta menganalisis perasaan mereka sendiri. (2) Implementasi bimbingan konseling yang direkomendasikan dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan subjective well-being individu dengan membantu mereka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
| Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
|---|---|
| Kata Kunci (keywords): | Subjective well-being, santri broken home, jenis kelamin. |
| Subjek: | 100 Filsafat & Psikologi > 150 Psikologi > 158 Terapan Psikologi > 158.3 Psikologi Konseling, Penyuluhan, Pemberian Nasehat dan Wawancara |
| Divisi: | Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam |
| User Penyetor: | S.E. Amelia Nurazizah Wijaya |
| Tanggal Disetorkan: | 04 Sep 2025 07:58 |
| Perubahan Terakhir: | 08 Sep 2025 07:27 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17506 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
