Makna Al-Ḥubuk dalam Q.S Adz-Dzāriyat Ayat 7 Perspektif Zaghloul El-Naggar: Mukhtarat Min Tafsir Al-Ayat Al-Kauniyah Fī Al-Qur’an Al-Karim

Hidayati, Pipit Sapitri (2022) Makna Al-Ḥubuk dalam Q.S Adz-Dzāriyat Ayat 7 Perspektif Zaghloul El-Naggar: Mukhtarat Min Tafsir Al-Ayat Al-Kauniyah Fī Al-Qur’an Al-Karim. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

[img]
Pra Tinjau
Teks
S_IAT_171320001_Cover.pdf

Download (353kB) | Pra Tinjau
[img] Teks
S_IAT_171320001_Lampiran Depan.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (1MB)
[img]
Pra Tinjau
Teks
S_IAT_171320001_Bab I.pdf

Download (400kB) | Pra Tinjau
[img] Teks
S_IAT_171320001_Bab II.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (572kB)
[img] Teks
S_IAT_171320001_Bab III.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (605kB)
[img] Teks
S_IAT_171320001_Bab IV.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (491kB)
[img]
Pra Tinjau
Teks
S_IAT_171320001_Bab V.pdf

Download (187kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
S_IAT_171320001_Daftar Pustaka.pdf

Download (298kB) | Pra Tinjau

Abstrak

Semua yang ada dijagat raya ini tersusun rapih, seperti halnya bulan yang melakukan revolusi mengelilingi bumi, dan bumi yang berotasi pada porosnya dalam waktu sekitar 24 jam, dan ini yang menyebabkan terjadinya siang dan malam. Proses ini secara keseluruhan dinyatakan secara ringkas dalam ayat Al-Qur‟an. Alam semesta ini tidak berada dalam tatanan yang kacau, tetapi berada dalam tatanan hukum regular yang teratur. Seperti dalam firmn-Nya Allah, yaitu dalam Q.S Adz-Dzāriyat ayat 7, “Demi langit yang mempunyai jalan-jalan”. Hukum semesta itu mengatur entitas yang paling kecil serupa atom hingga yang paling rumit seperti galaksi. Semuanya bergerak dalam tatanan hukum yang baku, tidak bergerak bebas dan kacau. Berdasarakan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimanakah pemikiran Zaghloul El-Naggar tentang makna Al-Hubuk?, bagaimana makna Al-Hubuk dalam Q.s Adz-Dzariyat ayat 7 perspektif sains?, dan bagaimana relevansi pemikiran Zaghloul El- Naggar dengan sains modern? Adapun tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui makna Al-Hubuk menurut Zaghloul El-Naggar dalam perspektif sains, dan relevansinya dengan sains modern. Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yaitu mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam materi, selanjutnya data dianalisa dengan menggunakan metode tahlili. Metode tahlili adalah suatu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an dari seluruh aspeknya. Kesimpulan dari skripsi ini ialah, langit yang mempunyai Al-Hubuk dalam perspektif sains menurut Zaghloul El-Naggar ialah terbagi menjadi 4 bagian. Diantaranya, langit yang sangat luas, kokoh, langit yang mempunyai interkoneksi yang sangat akurat, langit yang mempunyai variasi kepadatan di dalam bebagai bagiannya, dan langit yang mempunyai garis edar atau jalan tersendiri bagi setiap benda langit.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Kata Kunci (keywords): Al-Hubuk, Sains
Subjek: 2x1 Al Quran dan ilmu yang terkait > 2x1.3 Tafsir Al-Quran
Divisi: Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Alquran dan Tafsir
User Penyetor: Diah Sadjidin
Tanggal Disetorkan: 17 Nov 2022 07:38
Perubahan Terakhir: 17 Nov 2022 07:38
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/9840

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.