Hijami, Nanda Putri (2022) Dekontruksi Hukum Ibahah Kasus Akad Nikah Video Call dan Taukil Pengantin Laki-Laki. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_HKI_181110131_COVER.pdf Download (43kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_181110131_LAMPIRAN DEPAN.pdf Download (560kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_181110131_BAB I.pdf Download (285kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_HKI_181110131_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (213kB) |
||
Teks
S_HKI_181110131_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (300kB) |
||
Teks
S_HKI_181110131_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (278kB) |
||
|
Teks
S_HKI_181110131_BAB V.pdf Download (65kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_181110131_DAFTAR ISI.pdf Download (38kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_181110131_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (160kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Akad nikah melalui video call dan taukil pengantin laki-laki hukumnya adalah boleh (mubah), akan tetapi akad nikah perkawinan bukanlah hal yang biasa seperti akad muamalah yang lainnya, maka dari itu penulis tertarik untuk menelaah kembali terkait dengan hukum ibahah pada kedua akad nikah tersebut sehingga dasar hukumnya menjadi boleh (mubah). Adapun dalam penelitian tersebut terdapat rumusan masalah yaitu : Apa saja dasar hukum kebolehan (Ibahah) kasus akad nikah video call dan taukil pengantin laki-laki dan bagaimana internalisasi hukum akad nikah video call dan taukil pengantin laki-laki, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar hukum kedua kasus tersebut, dan bagaimana analisis internalisasi hukum ibahah kasus akad nikah melalui video call dan taukil pengantin laki-laki. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yakni sebuah penelitian yang terfokus pada pengkajian data-data terkait tema secara mendalam yang mengarah kepada penelitian data pustaka, penelitian ini dilakukan dengan mengadakan penelitian kepustakaan (library research), memfokuskan kajiannya terhadap bagaimana cara memandang hukum sebagai seperangkat ide yang abstrak dan ide-ide moral antara lain kajian tentang moral keadilan, serta pendekatan komparatif yang bersifat membandingkan. Hasil penelitian ini adalah bahwa hukum kebolehan (ibahah) melalui taukil (wali) pengantin laki-laki lebih dianjurkan sebab ketentuan hukumnya sudah jelas dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 29 ayat 2, serta tidak adanya perbedaan pendapat para ulama. Dibandingkan dengan akad nikah jarak jauh melalui video call, seiring dengan perkembangan zaman dan majunya teknologi IT, hukum kebolehan (ibahah) akad nikah melalui video call hanya dikuatkan oleh ijtihad, akan tetapi adanya perbedaan pendapat dalam madzhab Syafi’i yang tetap tidak membolehkan karna unsur kehati-hatian, adapun pelaksanaanya karena keadaan darurat, serta harus memenuhi syarat dan rukunnya.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Akad Nikah Jarak Jauh, Hukum Ibahah |
Subjek: | 2x4 Fiqh > 2x4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2x4.31 Nikah |
Divisi: | Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga Islam |
User Penyetor: | Diah Sadjidin |
Tanggal Disetorkan: | 11 Nov 2022 03:47 |
Perubahan Terakhir: | 11 Nov 2022 03:47 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/9315 |
Actions (login required)
Lihat Item |