Nurkholifah, Tina (2022) Tinjauan Hukum terhadap Pemenuhan Hak dan Kewajiban Warga Binaan dalam Keluarga (Studi di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Serang). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_HKI_171110009_COVER.pdf Download (167kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_171110009_LAMPIRAN DEPAN.pdf Download (537kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_171110009_BAB I.pdf Download (455kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_HKI_171110009_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (349kB) |
||
Teks
S_HKI_171110009_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (364kB) |
||
Teks
S_HKI_171110009_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (419kB) |
||
|
Teks
S_HKI_171110009_BAB V.pdf Download (193kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_171110009_BAB V.pdf Download (193kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Hak dan kewajiban adalah dua hal yang saling berkaitan. Hak-hak istri berkenaan dengan kebutuhan biologis, sosial, materi, dan spiritual. Namun dalam beberapa keadaan tidak semua orang yang telah menikah dapat memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing, suami tidak dapat memenuhi segala kebutuhan istri seperti halnya nafkah lahir maupun nafkah batin. Seorang suami yang terpidana merupakan salah satu faktor yang dapat menjauhkan jarak dan keharmonisan dalam rumah tangga sehingga suami sulit untuk melaksanakan hak dan kewajibannya. Rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana cara pemenuhan hak dan kewajiban warga binaan di lapas kelas IIA Serang?, Bagaimana tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap hak dan kewajiban bagi seorang warga binaan? Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui cara pemenuhan hak dan kewajiban warga binaan di lapas kelas IIA Serang, Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap hak dan kewajiban bagi seorang warga binaan. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan metode penelitian deskiptif kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Data hasil temuan digambarkan secara deskriptif dan dianalisis secara komparatif. Kesimpulan dari penelitian ini peneliti menyimpulkan: 1) Warga Binaan sulit untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang kepala keluarga dalam hal ini adalah nafkah lahir dan batin, dikarenakan terbatasnya ruang gerak dan dibatasi oleh peraturan akibat perbuatannya sehingga sulit untuk berkomunikasi atau berhubungan dengan dunia luar. Warga binaan yang mempunyai penghasilan namun belum bisa memberikan kewajibannya berupa nafkah kepada keluarga dikarenakan upah yang mereka dapat hanya cukup untuk keperluan sehari-hari mereka sendiri. 2) Dalam Islam kewajiban suami memberikan nafkah keluarga hukumnya wajib sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 233. Dan menurut Hukum Positif di Indonesia apabila suami yang berstatus warga binaan tidak bisa memberikan nafkah selama ia menjalani hukuman maka istri boleh memilih antara sabar dalam penderitaan atau meminta cerai kepada suami sesuai dengan pasal 19 point C.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Hukum, Warga Binaan |
Subjek: | 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 340 Hukum |
Divisi: | Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga Islam |
User Penyetor: | Diah Sadjidin |
Tanggal Disetorkan: | 18 Nov 2022 08:35 |
Perubahan Terakhir: | 18 Nov 2022 08:35 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/9310 |
Actions (login required)
Lihat Item |