Jambunanda, Ahmad Jamaludin (2019) Perspektif Fiqih Kontemporer tentang Pembagian Harta Bersama Akibat Perceraian dalam Asas Keadilan (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta Perkara No. 126/Pdt.G/2013/PTA.JK). Magister thesis, UIN SMH BANTEN.
|
Teks
2. COVER TESIS JAMAL-HKI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (228kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
1. FINISHING TESIS JAMAL-HKI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (3MB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Nama: Ahmad Jamaludin Jambunanda, Nim: 172022041. Judul Tesis: Perspektif Fiqih Kontemporer tentang Pembagian Harta Bersama Akibat Perceraian dalam Asas Keadilan (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta Perkara No. 126/Pdt.G/2013/PTA.JK). Para ulama dan ahli fiqih tidak membicarakan harta bersama dalam kitabkitabnya, budaya orang Indonesia sejak lama telah menjalankan praktek harta bersama. Karena adat inilah yang kemudian memunculkan pasal-pasal tersebut dalam undang-undang resmi negara. Masalah harta bersama merupakan masalah vital yang sering disengketakan oleh pihak suami ataupun isteri pada saat terjadinya perceraian. Disinilah dibutuhkan kejelian dari pada hakim untuk dapat menilai, apakah harta tersebut merupakan harta bersama atau bukan. Perumusan masalah adalah: 1). Bagaimana pelaksanaan pembagian harta bersama akibat perceraian pada putusan Pengadilan Tinggi Jakarta dalam asas keadilan Perkara No. 126/Pdt.G/2013/PTA.JK ? 2). Bagaimana penerapan fiqih kontemporer tentang pembagian harta bersama akibat perceraian ? Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui pelaksanaan pembagian harta bersama akibat perceraian pada putusan Pengadilan Tinggi Jakarta dalam asas keadilan Perkara No. 126/Pdt.G/2013/PTA.JK. 2). Untuk mengetahui penerapan fiqih kontemporer tentang pembagian harta bersama akibat perceraian, Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif, menggunakan teori kredo, teori ijtihad, dan teori keadilan bermartabat, objek penelitian ini adalah putusan hakim. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1). Praktek di Pengadilan Tinggi Agama Jakarta dalam putusan No. 126/Pdt.G/2013/PTA.JK. pembagiannya 1/3 untuk Terbanding (suami) dan 2/3 untuk Pembanding (isteri) dengan pertimbangan harta bersama merupakan hasil jerih payah Pembanding. Terbanding masih mendapat bagian 1/3 dari harta bersama karena pertimbangan masih mengurusi anak dan memberikan izin kepada Pembanding untuk bekerja. Sedangkam Pembanding mendapat 2/3 bagian harta bersama, antara lain adalah Pembanding ikut melunasi utang Terbanding yang dibawa sebelum menikah, Pembanding ikut menafkahi anak-anak dari isteri pertama Terbanding, Pembanding tidak menerima nafkah sesuai penghasilan Terbanding karena tidak ada transparansi pendapatan Terbanding. 2). Harta bersama dalam sebuah rumah tangga pada mulanya didasarkan atas urf yaitu al-‘adah al-muhakamah (Adat kebiasaan bisa dijadikan sandaran hukum), yang tidak memisahkan antara hak suami dan isteri. Harta bersama dalam perkawinan dari sisi teknisnya dapat dipersamakan dengan bentuk kerjasama (syirkah) yaitu mengambil syirkah amlak dan syirkah abdan. Syirkah kepemilikan (syirkah amlak). yaitu kepemilikan bersama atas barang diantara dua orang atau lebih yang terjadi karena adanya salah satu sebab kepemilikan. Dikatakan syirkah abdan karena adanya kenyataan bahwa sebagian besar dari suami isteri dalam masyarakat Indonesia bekerja sama untuk mendapatkan nafkah hidup sehari-hari dan bentuknya ialah sang suami bekerja menghasilkan uang dari usahanya dan serta isteri membantu melayaninya dan memenuhi segala kebutuhannya di rumah.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Magister) |
---|---|
Subjek: | 2x4 Fiqh > 2x4.8 Fikih dan berbagai paham |
Divisi: | Magister > Hukum Keluarga Islam |
User Penyetor: | M.Pd artina Subhan |
Tanggal Disetorkan: | 19 Nov 2019 08:33 |
Perubahan Terakhir: | 19 Nov 2019 08:33 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/4648 |
Actions (login required)
Lihat Item |