Badrudin, Badrudin (2019) Waliyullah Perspektif Alquran: PenafsiranIbnu Taimiyah tentang Kekasih Allah. A-Empat, Serang. ISBN 978-602-0846-49-1
|
Teks
WALIYULLAH PERSP. QUR'AN dr Dz - Copy.pdf Download (4MB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Seseorang bisa disebut Waliyullah apabila ia sudah mencapai tingkatan ma’rifat. Kaum sufi yakin bahwa ma’rifat itu bukan hasil pemikiran manusia, tetapi tergantung kepada kehendak dan rahmat Tuhan; ma’rifat merupakan pemberian Tuhan kepada orang yang dipandang sanggup menerimanya. Seseorang yang dapat menangkap cahaya ma’rifat dengan mata hatinya maka hatinya dipenuhi rasa cinta yang mendalam kepada Tuhan. Ma’rifat yaitu mengetahui Tuhan dari dekat, sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan.Bahkan tidak heran kalau seorang salik merasa tidak puas dengan tingkatan ma’rifat saja, namun ingin lebih dari itu, ya’ni persatuan dengan Tuhan (ittihad). Imam Ghazali memandang bahwa Mahabbah timbul dari ma’rifat. Mahabbah yang timbul dari kasih sayang dan rahmat Tuhan. Untuk mencapai tingkat ke-wali-an, bisa dicapai dengan jalan suluk dan ada juga dengan tidak melalui suluk. Hal ini tersirat sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah : الله يجتبى اليه من يشاء ويهدى اليه من ينيب “Allah menarik kepada agama itu orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya oarang yang kembali (kepada-Nya).” (QS. 42 : 13) Keadaan (tingkah laku) yang pertama adalah jalannya kaum mahbubun murodun, yaitu orang yang dicintai dan dikehendaki Tuhan. Mereka ini adalah orang-orang yang mendapat derajat dan kemuliaan dengan anugerah Allah tanpa dicari sebelumnya. Dalam kategori ini termasuk para Nabi dan Rasul. Setelah Allah menghilangkan hijab dari hati mereka, barulah berijtihad dan beramal dengan lezatnya Nurul yaqin. Keadaan yang kedua adalah jalannya orang-orang yang disebut muhibbun muridun, yaitu orang-orang yang cinta kepada Allah dan menyiapkan dirinya menuju jalan Allah. Pertama-tama mereka giat beribadah, riyadlah, dan mujahadah, barulah mereka mendapat hidayah, yaitu kasyaf (tersingkapnya hijab pada hati mereka).PuncaksulukIbnu ‘Arabi disebut dengan wahdatul wujud, yaitu bersatunya manusia dengan Tuhan. Manusia dan Tuhan pada hakikatnya adalah satu kesatuan wujud. Sedangkan al-Hallaj menamainya dengan hulul, Abu Yazid al-Busthomi menggunakan istilah ittihad.
Tipe Item/Data: | Buku |
---|---|
Informasi Tambahan: | Penulis dilahirkan di Serang, 05 April 1975. Menyelesaikan pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah Kepandean, Ciruas, Serang (1983 - 1988) dan SDN Bojong, Ciruas, Serang (1983 - 1989). Pendidikan Menengah Pertama di MTs Kepandean (1988 - 1991). Kemudian melanjutkan pendidikan menengahnya di Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Darussalam Pipitan, Walantaka (1991 - 1994). Pendidikan Sarjana S1 di Jurusan Tafsir Hadits IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, selesai 29 Agustus 1998. Pendidikan Pasca Sarjana S2 mengambil Jurusan Studi Al-Qur’an di IAIN Sunan Gunung Djati, selesai 23 Agustus 2001. Pendidikan S3 mengambil Program Studi Pendidikan Islam di UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Gunung Djati Bandung lulus 2014. Pendidikan Pesantrennya : Ponpes Darussalam Pipitan-Walantaka Kota Serang (1993-1994), Ponpes Al-Mardhiyyatul Islamiyyah Cileunyi–Bandung (1994-1998), Ponpes Modern Baiturrahman Margahayu Raya–Bandungtahun 2000 (dianugerahi gelar Mu’allim/Mli) dan Ponpes Margasari Cijaura– Bandung. Pengalaman : Dosen IAIB Serang tahun 2001 sampai 2017, Dosen LB di Untirta (2002-2003), mengajar di Madrasah Aliyah Darussalam Pipitan tahun 1999 &2004-2005, Pengajar/Bagian Kerohanian di PT AIMTOPINDO Bandung (2002 – 2004), Ketua Jurusan Tafsir Hadits dan Perbandingan Agama di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIB (2003– 2006), Ketua Lembaga Pendidikan Baitul Wafa Kandanghaur Desa Kadikaran Ciruas Kabupaten Serang (2004–2006), Wakil Kepala Sekolah SMA Islam Al–Azhar 6 (2005 – 2006), dan mengajar di sekolah SMA Islam Al–Azhar 6 tahun 2003-2008. Guru Madrasah Aliyah Ulumul Qur’an (20072008), Dosen IAIN “SMH” Banten (2007 s/d Sekarang), Dosen Agama Akbid STIKes Faletehan (2007 s/d 2017), Kepala Perpustakaan IAIB (20072008). Sekretaris Jurusan Aqidah Filsafat IAIN “SMH” Banten (September 2012 – Februari 2013), Ketua Jurusan Aqidah Filsafat IAIN “SMH” Banten (Februari 2013 – 2015), Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (20152019). |
Kata Kunci (keywords): | Tafsir, Waliyullah dan Ibnu Taimiyah |
Subjek: | 2x1 Al Quran dan ilmu yang terkait > 2x1.3 Tafsir Al-Quran > 2x1.32 Menurut Ahli Sunah |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Alquran dan Tafsir |
User Penyetor: | S.IPI Tsulatsiah Andi |
Tanggal Disetorkan: | 16 Sep 2019 08:08 |
Perubahan Terakhir: | 07 Sep 2023 03:14 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/4358 |
Actions (login required)
Lihat Item |