Amelia, Siti (2019) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Bagi Hasil Dalam Muzara'ah (Studi di Desa Walikukun Kec. Carenang Kab. Serang-Banten). Diploma atau S1 thesis, UIN SMH BANTEN.
|
Teks (COVER)
cover SITI AMELIA.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (224kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (LAMPIRAN)
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI LETTER.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (652kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB I)
BAB I revisi baru.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (448kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB II)
BAB II.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (213kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB III)
BAB III.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (524kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB IV)
BAB IV.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (518kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB V)
BAB V.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (153kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (136kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Nama : Siti Amelia, NIM: 1313100670 Judul Skripsi: Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Bagi Hasil Dalam Muzara'ah (Studi di Desa Walikukun Kec. Carenang Kab. Serang-Banten) Masyarakat desa Walikukun mempunyai kebiasaan kerja sama dalam pertanian yang berlaku dengan cara bagi hasil dari tanah yang digarap. Adakalanya pemilik mendapat seperdua bagian dan adakalanya mendapat sepertiga bagian hal ini sangat bergantung kepada perjanjian kedua belah pihak. Sistem tersebut adalah suatu bentuk kerja sama antara pemilik tanah dan penggarap, adakalanya pengadaan bibit, pupuk dan obat-obatan anti hama ditanggung antara pemilik tanah dengan penggarap, adakalanya ditanggung oleh penggarap atau seluruhnya ditanggung oleh pemilik tanah. Dalam pembagian hasil panen antara penggarap sawah dan pemilik tanah tidak ada ketentuan pasti dalam pembagian hasilnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimana praktek bagi hasil pertanian di Desa Walikukun? 2). Bagaimana Pandangan Masyarakat Desa Walikukun tentang Muzara’ah? 3). Bagaimana Pandangan Hukum Islam terhadap Praktek Bagi Hasil di Desa Walikukun? Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui praktek bagi hasil pertanian di Desa Walikukun 2). Mengetahui Pandangan Masyarakat Desa Walikukun tentang Muzara’ah 3). Mengetahui Pandangan Hukum Islam terhadap Praktek Bagi Hasil di Desa Walikukun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan field research, yaitu penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau bertanya pada responden, sedangkan untuk analisis data dengan menggunakan metode kualitatif yakni analisis yang dilakukan seperti hasil wawancara, laporan bacaan dari buku-buku, artikel, dengan metode induktif adalah metode yang kaitannya dengan masalah penelitian yang sifatnya khusus diambil kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Bagi hasil merupakan bentuk kerja sama antara pemilik lahan dengan petani penggarap dalam mengelola lahan pertanian dengan perjanjian bagi hasil. Dalam sistem ini dimana pemilik lahan menyerahkan lahannya untuk digarap dan untuk bibit serta beban biaya penggarapan sawah atau ladang sepenuhnya ditanggung oleh petani penggarap. Pandangan masyarakat, dengan adanya sistem bagi hasil atau paroan dapat membantu petani penggarap dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, sedangkan bagi pemilik lahan dengan adanya muzara’ah lahan pertanian yang mereka miliki tidak tersia-siakan dan dapat menghasilkan meskipun pemilik lahan pertanian tidak memiliki waktu untuk menggarapnya. Sistem pertanian di Desa Walikukun dalam hukum Islam, akad Muzara’ah itu diperbolehkan oleh agama karena berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits dengan ketentuan bagi hasil separuh, sepertiga atau sesuai kesepakatan kedua belah pihak (petani penggarap dan pemilik lahan) dengan ketentuan bahwa melakukan muzara’ah tidak boleh ada unsur ketidak adilan dan penindasan yang mengakibatkan kerugian salah satu pihak.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Subjek: | 2x4 Fiqh > 2x4.2 Muamalah > 2x4.29 Aspek muamalat lainnya |
Divisi: | Fakultas Syari'ah > Hukum Ekonomi Syari'ah |
User Penyetor: | M.Pd artina Subhan |
Tanggal Disetorkan: | 13 Feb 2019 07:08 |
Perubahan Terakhir: | 13 Feb 2019 07:08 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/3396 |
Actions (login required)
Lihat Item |