Pemimpin Non-Muslim Dalam Perspektif Alquran (Studi Komparatif Tafsīr Marāḥ Labīd dan Tafsīr Fī Dzilālil Qur’ān terhadap Surat Al-Māidah 51 dan An-Nisā 144 ).

Rozie, A. Fakhruddin (2019) Pemimpin Non-Muslim Dalam Perspektif Alquran (Studi Komparatif Tafsīr Marāḥ Labīd dan Tafsīr Fī Dzilālil Qur’ān terhadap Surat Al-Māidah 51 dan An-Nisā 144 ). Diploma atau S1 thesis, UIN SMH BANTEN.

[img]
Pra Tinjau
Teks (COVER)
cover'.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (134kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (426kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (LAMPIRAN)
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI B5.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (645kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB I)
BAB I.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (480kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB II)
BAB II.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (465kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB III)
BAB III.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (376kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB IV)
BAB IV.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (700kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (BAB V)
BAB V.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (245kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (228kB) | Pra Tinjau

Abstrak

Nama : A. Fakhruddin Rozie, NIM : 133200182, Judul Skripsi: Pemimpin Non-Muslim Dalam Perspektif Alquran (Studi Komparatif Tafsīr Marāḥ Labīd dan Tafsīr Fī Dzilālil Qur’ān terhadap Surat Al-Māidah 51 dan An-Nisā 144 ). Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Adab. Umat Islam di Indonesia telah menghadapi berbagai masalah. Masalah pemimpin merupakan hal yang serius, di mana masyarakat Indonesia adalah mayoritas muslim, tetapi masih bingung dalam memilih seorang pemimpin muslim atau non-muslim. Fenomena seperti ini memberikan gambaran bahwa masyarakat di Indonesia masih lemah dalam memilih pemimpin yang dianjurkan oleh Alquran. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin menganalisa ayat-ayat tentang pemimpin non-muslim dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pandangan Alquran tentang pemimpin non-muslim, 2. Bagaimana penafsiran Syekh Nawawi dan Sayyid Quṭb tentang pemimpin non-muslim, 3. Apa persamaan dan perbedaan penafsiran Syekh Nawawi dan Sayyid Quṭb tentang pemahaman ayat pemimpin non-muslim. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Pandangan Alquran tentang pemimpin non-muslim, 2. Penafsiran Syekh Nawawi dan Sayyid Quṭb tentang pemimpin non-muslim, 3. Persamaan dan perbedaan penafsiran Syekh Nawawi dan Sayyid Quṭb tentang pemahaman ayat pemimpin non-muslim. Metode penafsiran yang digunakan adalah metode komparatif terhadap Tafsīr Marāḥ Labīd karya Syekh Nawawi al-Bantani dan Tafsīr Fī Dzilālil Qur’ān karya Sayyid Quṭb dalam penafsiran surat al-Māidah ayat 51 dan an-Nisā ayat 144. Adapun jenis metode penelitian yang digunakan adalah jenis metode kualitatif dengan memilih analisis deskriptif komparatif terhadap sumber data Primer yaitu kitab Tafsīr Marāḥ Labīd dan Tafsīr Fī Dzilālil Qur’ān. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan bahwasanya pemimpin non-muslim dalam pandangan Alquran merupakan seseorang yang ditunjuk untuk memiliki tanggung jawab memimpin oleh karena kodrat alamiahnya sebagai manusia. Dan non-muslim dalam pandangan Alquran merupakan seseorang yang tidak menganut agama Islam. Dalam penafsiran Syekh Nawawi menjadikan seorang non-muslim sebagai pemimpin merupakan perbuatan zalim, sama halnya bersikap loyal (setia) terhadap non-muslim dalam urusan aqidah dan kemasyarakatan. Sayyid Quṭb menjelaskan sikap seorang non-muslim apabila dijadikan seorang pemimpin maka seseorang tersebut akan melancarkan strategi yang akan merugikan bagi kaum muslim, sesuai dengan dalil bahwa seorang non-muslim (Yahudi dan Nasrani) tidak akan ridho terhadap agama Islam sampai orang muslim mengikuti agamanya. Persamaan Syekh Nawawi dan Sayyid Quṭb dalam menafsirkan ayat tentang pemimpin non-muslim terletak pada bagaimana menjelaskan kata “awliyā” yang diartikan sebagai para penolong dan pelindung, dan “al-muwālah” sebagai sikap loyal (kepatuhan atau kesetiaan) yang ditujukan kepada kaum Yahudi dan Nasrani dalam masalah aqidah. Perbedaannya terletak pada pembahasan Syekh Nawawi yang tidak secara tegas untuk melarang memilih sebuah pemimpin dari non-muslim akan tetapi melarang untuk memberikan kesetian pada kaun non-muslim. Sedangkan Sayyid Quṭb secara tegas melarang menjadikan kaum Yahudi dan Nasrani menjadikan pemimpin.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Subjek: 2x1 Al Quran dan ilmu yang terkait > 2x1.3 Tafsir Al-Quran > 2x1.31 Ilmu Tafsir
Divisi: Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Alquran dan Tafsir
User Penyetor: M.Pd artina Subhan
Tanggal Disetorkan: 13 Feb 2019 07:07
Perubahan Terakhir: 13 Feb 2019 07:07
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/3381

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.