Majelis Taklim Perempuan dan Perubahan Sosial pada masyarakat Perkotaan

Hasanah, Umdatul (2017) Majelis Taklim Perempuan dan Perubahan Sosial pada masyarakat Perkotaan. PKBM “Ngudi Ilmu", Magelang. ISBN 978-602-1552-48-3

[img]
Pra Tinjau
Teks
DISERTASI UMDATUL CETAK Majelis Taklim Perempuan dan Perubahan Sosial.pdf

Download (2MB) | Pra Tinjau

Abstrak

Majelis Taklim merupakan lembaga Da’wah Islam yang khas di Indonesia. Perkembangannya demikian pesat di kalangan kaum perempuan menjadikan Majelis Taklim kini identik dengan kaum perempuan. Keberadaannya saat ini telah mengalami pergeseran bukan hanya sebagai lembaga Da’wah dan pendidikan keagamaan saja, namun juga menjadi fasilitas bagi pengembangan diri dan peran publik perempuan. Majelis taklim perempuan selain membekali pengetahuan agama juga menjadi sarana syiar bagi peningkatan kehidupan keagamaan kaum perempuan, keluarga maupun masyarakat. Majelis taklim telah menjadi ruang kaderisasi ustadhah, melahirkan banyak tokoh perempuan termasuk mobilisasi gerakan politik perempuan. Di sisi lain majelis taklim juga tetap mempertahankan identitasnya sebagai lembaga da’wah tradisional yang turut memperkuat peran-peran tradisional perempuan dalam keluarga. Dengan demikian, Majelis Taklim dapat dianalogikan seperti pintu gerbang yang memiliki tiga fungsi, yaitu pintu masuk, pintu keluar, dan pos penjagaan atau pengamanan. Sebagai pintu masuk, Majelis Taklim telah memperkuat peran-peran tradisional perempuan dalam institusi keluarga. Dalam hal ini Majelis Taklim telah menjadi bagian dari penguatan ideologi Familialisme. Sebagai pintu keluar, Majelis Taklim mendorong perempuan untuk terlibat dalam peran publik yang lebih luas. Membangun bangsa melalui gerakan da’wah demi meningkatkan kualitas kaum perempuan, keluarga dan masyarakat. Dalam hal ini Majelis Taklim telah menjadi bagian dari strategi meruntuhkan hirarki dan ketimpangan gender. Sebagai pos penjagaan dan pengamanan, Majelis Taklim memperkokoh nilai-nilai agama, budaya dan tradisi, serta menolak segala bentuk penetrasi budaya yang tidak sesuai dengan ajaran dan norma agama, dengan demikian Majelis Taklim telah menjadi bagian dari barikade pertahanan. Penelitian ini menunjukkan bahwa agama menjadi spirit dan modal bagi kemajuan dan peningkatan kualitas bangsa melalui syiar majelis taklim. Penelitian ini berbeda dengan pendapat Haideh Moghissi yang berpendapat bahwa ketaatan pada aturan agama (Islam) berdampak buruk pada kehidupan perempuan. Selain itu, penelitian ini juga berbeda dengan pemahaman Amira Al-Durra bahwa agama dan tradisi merupakan akar penyebab kemunduran perempuan di dunia Islam. Penelitian ini memperkuat pendapat Rachel Rinaldo bahwa kesalehan menjadi spirit perjuangan perempuan Indonesia juga pendapat Isobel Coleman yang berpandangan bahwa agama menjadi spirit bagi perempuan dalam melakukan reformasi dan transformasi di banyak negara. Juga sependapat dengan Masooda Bano dan Hillary Kalmbach yang menyatakan bahwa kepemimpinan keagamaan perempuan di banyak tempat telah teruji otoritasnya melalui peran publik agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah methode kualitatif dengan pendekatan Sosiologi - Gender pada kelompok Majelis Taklim Perempuan di wilayah Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan.

Tipe Item/Data: Buku
Informasi Tambahan: Majelis Taklim Perempuan dan Perubahan Sosial Pada masyarakat Perkotaan, karya Dr. Umdatul Hasanah, untuk lebih mengetahui detail (full books) yang di upload ini kontek email tsb
Kata Kunci (keywords): Majlis Taklim, Sosial, Perubahan,
Subjek: 2x7 Filsafat dan perkembangannya > 2x7.4 Pemurnian dan pemaharuan pemikiran > 2x7.42 Pembaharuan pemikiran dalam Islam > 2x7.422 Pembaharuan paa berbagai bidang.
Divisi: Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam
User Penyetor: S.IPI Tsulatsiah Andi
Tanggal Disetorkan: 08 Jan 2019 04:57
Perubahan Terakhir: 26 Mar 2024 03:36
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/3311

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.