Afifah, Nida (2018) Gambaran tentang Islam pada Film Pesantren Impian (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks (LAMPIRAN DEPAN)
tambahan depan.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (152kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB I S/D BAB V)
skripsi nida b5.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (1MB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi dengan atau tanpa suara dapat dipertunjukkan. Film merupakan salah satu media komunikasi yang menjadi alat untuk menyampaikan pesan - pesan kepada khalayak. f ilm Pesantren Impian adalah salah satu film yang di dalamnya memuat adegan dan dialog yang mengandung unsur - unsur keislaman. Namun bagaimana jika gambaran tentang islam dalam fil m tersebut ditinjau dari semiotika model Ferdinand De Saussure . Berdaasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana gambaran tentang islam pada film Pesantren Impian? 2) bagaimana analisis semiotika Ferdinand De Saussure pada film Pesantren Impian? Untuk mengetahui semua jawaban dari masalah tersebut, maka peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalah film Pesantren Impian. Sedangkan unit analisisnya adalah potongan - potong an adegn dan dialog yang terdapat pada film. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data - data melalui observasi dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teori Semiotika Ferdinand De Saussure . Dimana simbol atau tanda dilihat dengan dua tahap pema knaan, penanda sebagai tahap pertama dan pertanda sebagai tahap kedua. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mendapatkan kesimpulan : A degan - adegan yang menggambarkan tentang nilai - nilai keislaman seperti : 1.) Amar ma’ruf nahi munkar meliputi : perintah mengerjakan sholat (scene 9), menutup aurat bagi perempuan (scene 3), menghindari perselisihan (scene 25). 2.) Kewajiban nasihat menasihati meliputi : memberikan pemahaman bahwa masa lalu yang dimiliki santr iwati - santriawati telah berakhir setelah mereka berada di Pesantren (scene 6), mengingatkan perempuan bahwa perempuan memiliki kedudukan yang sama (scene 7), perempuan berhak mendapatkan kesempatan kedua atas kesalahan - kesalahan yang pernah dilakukan di m asa lalu (scene 15), dan mengingatkan bahwa Allah SWT adalah sebaik - baiknya tempat memohon pertolongan (scene 51). Hasil analisis semiotika menggunakan metode Fedinand De Saussure menyimpulkan bahwa film Pesantren Impian sebagai tanda, adapun penanda dalam film ini adalah semua adegan yang diteliti yang kaitannya dengan nilai - nilai keislaman dan pertandanya adalah Pesantren Impian sebuah tempat yang memberikan kesempatan kedua bagi perempuan - perempuan dengan masa lalu kelamnya, didalamnya terdapat banyak ma salah yang harus dihadapi oleh santriwati, masalah terbesarnya adalah pembunuhan berantai yang dilakukan Jenni, pacar dari Umar.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Subjek: | 800 Sastra, Retorika & Kritik > 808 Rhetoric & koleksi sastra |
Divisi: | Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
User Penyetor: | S.IIP AINUN NAJAH |
Tanggal Disetorkan: | 26 Mar 2018 09:12 |
Perubahan Terakhir: | 26 Mar 2024 07:33 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/1947 |
Actions (login required)
Lihat Item |