Fauziyah, Neneng (2019) Pancasila dalam Perspektif Penafsiran AlQuran (Kajian Pemikiran Hamka). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.
|
Teks
S_IAT_1532003331_Cover.pdf Download (3MB) |
|
|
Teks
S_IAT_1532003331_Lampiran Depan.pdf Download (81kB) |
|
|
Teks
S_IAT_1532003331_Bab I.pdf Download (273kB) |
|
|
Teks
S_IAT_1532003331_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (292kB) |
|
|
Teks
S_IAT_1532003331_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (305kB) |
|
|
Teks
S_IAT_1532003331_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (506kB) |
|
|
Teks
S_IAT_1532003331_Bab V.pdf Download (158kB) |
|
|
Teks
S_IAT_1532003331_Daftar Pustaka.pdf Download (178kB) |
Abstrak
Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa Indonesia dirumuskan dengan melalui banyak fase dan juga perdebatan. Puncak perdebatan adalah saat sila pertama mengalami perubahan, dari “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hingga saat ini pro-kontra masih berlangsung, sehingga penulis tertarik untuk membahas masalah Pancasila menurut sudut pandang penafsiran Alquran dalan tafsir Al-Azhar karya Hamka Dari latar belakang tersebut di atas, maka terdapat beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut: 1) Bagaimana sejarah Pancasila, dan 2) Bagaimana butir-butir Pancasila menurut pernafsiran Hamka dalam Tafsir Al Azhar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah Pancasila dan mengetahui butir-butir Pancasila menurut penafsiran Hamka dalam tafsir Al Azhar. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode tematik. Dari beberapa permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa: 1) Hamka mengumpamakan Pancasila, filsafat negara ini dengan suatu kekayaan bangsa yang besar, yang diberi nilai angka 10.000. Entah 10.000 milyar kekayaan, angka yang di depan sekali adalah angka satu, angka satu itu diibaratkan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Angka-angka berikutnya, angka 0 berderet adalah sila berikutnya. Oleh karena itu selama angka satu masih ada di depannya, selama itulah 4 nol yang mengikutinya memiliki harga. Namun, jika kita hilangkan angka satu tersebut, meski nol ditambah dengan 1000 nol lagi, tidak aka nada harganya. 2) Pada Alquran telah ditegaskan bahwa Allah menciptakan manusia menjadi bersuku-suku adalah untuk saling mengenal, bukan untuk saling bermusuhan, dalam tafsir Al Azhar dikatakan Banyak sekali kemuliaan yang diberikan kepada anak cucu Adam. Yang terutama ialah dia diberi akal dan pikiran, diberi khayal untuk memikirkan zamannya yang lampau. Yang sekarang, dan yang akan datang. Dan juga masing-masing diberi ilham.
| Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
|---|---|
| Kata Kunci (keywords): | Pancasila, Hamka, ideologi |
| Subjek: | 2x1 Al Quran dan ilmu yang terkait > 2x1.3 Tafsir Al-Quran |
| Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Alquran dan Tafsir |
| User Penyetor: | S.S.I Fadhilah NH |
| Tanggal Disetorkan: | 05 Aug 2025 03:36 |
| Perubahan Terakhir: | 05 Aug 2025 03:39 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17260 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
