Andany, Putri Suci Sri (2025) Tinjauan Maqashid Syari'ah terhadap Orang Dewasa yang Tabattul (Membujang) (Studi Kasus: Kecamatan Jawilan). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.
|
Teks
S_HKI_211110083_Cover.pdf Download (149kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110083_Lampiran Depan.pdf Download (775kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110083_Bab I.pdf Download (293kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110083_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (341kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110083_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (498kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110083_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (288kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110083_Bab V.pdf Download (50kB) |
|
|
Teks
S_HKI_211110083_Daftar Pustaka.pdf Download (146kB) |
Abstrak
Perkawinan merupakan bagian dari ajaran agama Islam. Barang siapa yang menghindari perkawinan, berarti dia telah meninggalkan sebagian dari ajaran agamanya. Karena itu manusia diciptakan oleh Sang Pencipta dengan kodrat yang melekat yang membuatnya tidak mampu hidup secara mandiri dari saat kelahiran sampai akhir kehidupan. Namun, pada kenyataannya ditemukan 7 orang di Kecamatan Jawilan yang memiliki faktor tertentu, sehingga mengakibatkan mereka untuk memilih mempertahankan status bujangnya atau hidup membujang (tabattul). Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana fenomena membujang (tabattul) di Kecamatan Jawilan? 2. Bagaimana pandangan maqashid syari’ah terhadap orang yang membujang di Kecamatan Jawilan?. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui alasan seseorang memilih untuk membujang yang terjadi di Kecamatan Jawilan 2. Mengetahui Bagaimana pandangan maqashid syari’ah terhadap orang yang membujang di Kecamatan Jawilan? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan terjun langsung ke lapangan dengan pendekatan studi kasus. Sumber data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara yang menghasilkan data deksriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari Al-Qur,an, buku- buku, jurnal, maupun karya tulis lainnya yang berkaitan. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: 1. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan utama para pelaku tabattul (membujang) diantaranya faktor ekonomi (29%), faktor trauma (14,2%), faktor trauma dan karir (14,2%), faktor trauma dan ekonomi (14,2%), faktor karir (14,2%) dan faktor ibu yang pemilih (14,2%). 2. Pandangan Maqashid Syariah terhadap membujang dilihat dari setiap tingkatan maslahah dharuriyah, membujang tersebut adalah hukumnya boleh dalam rangka menjaga maslahah dharuriyah yang terdiri dari lima unsur yakni Hifz Al-Dīn (memelihara agama), Hifz Al- Nafs (memelihara jiwa), Hifz Al-ʻaql (memelihara akal), Hifz Al-Nasl (memelihara keturunan) dan Hifz Al- Mal (memelihara harta).
| Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
|---|---|
| Kata Kunci (keywords): | Orang dewasa, tabattul(membujang), maqashid syariah |
| Subjek: | 2x4 Fiqh > 2x4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2x4.39 Aspek munakahat lainnya |
| Divisi: | Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga Islam |
| User Penyetor: | S.S.I FN H |
| Tanggal Disetorkan: | 17 Jul 2025 08:42 |
| Perubahan Terakhir: | 17 Jul 2025 08:42 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17142 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
