Tajwini, Wiwin (2024) Bahasa Al-Qur'an sebagai Bahasa Wahyu (Studi pada Pemikiran Mohammed Arkoun tentang Pemilihan Bahasa Arab). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_IAT_201320076_Cover.pdf Download (185kB) |
|
|
Teks
S_IAT_201320076_Lampiran Depan.pdf Download (1MB) |
|
|
Teks
S_IAT_201320076_Bab I.pdf Download (649kB) |
|
|
Teks
S_IAT_201320076_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (307kB) |
|
|
Teks
S_IAT_201320076_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (713kB) |
|
|
Teks
S_IAT_201320076_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (680kB) |
|
|
Teks
S_IAT_201320076_Bab V.pdf Download (113kB) |
|
|
Teks
S_IAT_201320076_Daftar Pustaka.pdf Download (246kB) |
Abstrak
Dalam mengkaji Al-Qur’an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril As, menjadi kitab terakhir turun dan mempunyai bahasa yang struktur dan bahasa yang berbeda dari kitab-kitab sebelumnya , yakni bahasa Arab. هنم رسيت ام اوءرقاف ،فرحأ ةعبس ىلع لزنأ نآرقلا اذه نإ Namun dari hadis tersebut kita bisa melihat bahwa Al-Qur’an itu diturunkan tidak hanya dengan satu bahasa atau huruf saja sehingga perlu kita riset kembali konsep wahyu Al-Qur’an itu turun, dan bahasa yang ada didalam Al-Qur’an tersebut. Berkembang pesat keilmuan membuat para tokoh barat ikut mengkaji keIslaman, dan kajian itu adakalanya menambah wawasan keilmuan umat Islam dari sisi kirinya, sehingga pandangan umat muslim terkadang tidak selalu baik terhadap tokoh barat yang mengkaji agama Islam ataupun Al-Qur’an sebagai kitab umat muslim. Sehingga Al-Qur’an dikaji dalam dialognya, dan bahasa Arab yang menjadi pilihan bahasa Al-Qur’an menjadi sorotan dalam memahami dunia Islam. Berdasarkan permasalahan diatas maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini ialah: 1. Bagaimana diskursus Bahasa Al-Qur’an sebagai Bahasa Wahyu? 2. Bagaimana pandangan Mohammed Arkoun terhadap Bahasa Arab sebagai Bahasa Al-Qur’an? Adapun tujuan 1. Untuk mengetahui Bahasa Al Qur’an itu sebagai bahasa wahyu, 2. Untuk mengetahui pandangan Muhammad Arkoun terhadap pemilihan bahasa Arab sebagai Bahasa Al Qur’an. Penelitian ini menggunakan kajian kualitatif dengan jenis studi pustaka, dengan sumber primer berbagai karya Arkoun, dan sumber sekunder berupa buku, jurnal, artikel, serta karya ilmiah yang memiliki korelasi dengan penelitian penulis. Al-Qur’an pada umunya dikenal dengan menggunakan bahasa Arab, sebagaimana Asy-Syafi’ī mengatakan, Di antara point penting dalam ilmu Al Qur’an adalah bahwa seluruh Al-Qur’an ini diturunkan dalam Bahasa Arab. Namun menurut as-suyuṭi pemilihan bahasa arab sebagai bahasa Al-Qur’an bukan saja konteks keterkaitan dengan budaya tersebut, namun ada kosa kata asing atau gharib yang orang arab ketahui ada 199 kata asing, mengamini pendapat as-suyuṭi Arthur Jeffery berpendapat bahwa ada 275 kata asing dalam Al-Qur’an. Adapun yang menjadikan bahasa arab tersebut dipilih sebagai bahasa Al-Qur’an karena ada tiga hal yang dijadikan bahasa Arab tersebut menjadi bahasa wahyu; 1. Bahasa Arab berkembang eksis walaupun bahasa tertua, 2. Bahasa Arab ialah Bahasa terkaya akan kosakata dan maknanya, dan 3. Bahasa Arab sebagai keabadian Al-Qur’an, karna untuk dijadikan bahasa wahyu tentu diperlukan bahasa yang abadi. Dalam pemilihan bahasa Arab yang dijadikan bahasa Al-Qur’an dikarenakan turunnya Al-Qur’an itu di lingkungan bangsa Arab sebagaimana telah disebutkan juga dalam Al-Qur’an, dan dikuatkan pendapatnya oleh az Zuhaili dan al-Mustafa al-Maraghi bahwa Al-Qur’an diturunkan bahasa Arab karena bahasa Arablah yang mudah difahami dan mudah membacanya. Oleh karenanya pada umumnya para teolog berasumsi bahwa Tuhan meminjam bahasa manusia untuk di jadikan wahyu. Dan tujuannya ialah sebagai mu’jizat dimana saat itu banyak para penyair bangsa Arab dan Al-Qur’an turun dengan budaya bangsa tersebut dan membawa kemu’jizatannya. Senada dengan Arkoun bahwa peminjaman bahasa manusia sebagai wahyu qur’ani yang memparodikan wahyu sejati. Ilustrasi yang arkoun berikan ialah lingkaran tanzil yang melewati empat lingkaran dimana lingkaran terdalamnya ialah bumi dan terluarnya lingkaran misteri, tanzil atau wahyu itu turun kepada lingkaran terdalam yaitu bumi dan bahasa makhluk bumi saat diturunkannya wahyu tersebut pada umunya ialah bahasa Arab. Dan bahasa selalu menjadi titik komunikasi antara lingkaran terdalam dan terluar, antara pencipta dengan dicipta, antara Tuhan dan Makhluknya.
| Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
|---|---|
| Kata Kunci (keywords): | Al-Qur'an, Wahyu, Bahasa Arab |
| Subjek: | 2x1 Al Quran dan ilmu yang terkait > 2x1.1 Ilmu-ilmu Al-Quran > 2x1.13 Bahasa Alquran |
| Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Alquran dan Tafsir |
| User Penyetor: | S.S.I FN H |
| Tanggal Disetorkan: | 28 Apr 2025 03:10 |
| Perubahan Terakhir: | 28 Apr 2025 03:10 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/16736 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
