Chairunnisa, Fitri (2018) Representasi Jawara dalam Kearifan Lokal pada Film Jawara Kidul (Analisis Semiotika Charles Sander Peirce). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks (FULL PAPER)
SKRIPSI- Fitri Chairunnisa 133300368.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (719kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Film sebagai salah satu atribut media massa menjadi sa rana komunikasi yang cukup efektif, karena apa yang ada dalam film penyampaian pesannya begitu kuat sehingga dapat mempengaruhi seseorang . Di Indonesia sebenarnya banyak contoh film yang di dalamnya menawarkan nilai - nilai atau gagasan. Salah satu tema yang menurut penulis menarik dalam perfilman adalah tema yang mengangkat kearifan lokal . Film Jawara Kidul merupakan salah satu film yang menonjolkan sisi kearifan lokal masyarakat Banten. Film Jawara Kidul sangat apik dalam mengangkat satu sosok kehidupan ke cil di Banten, yakni tentang Jawara. Sosok Jawara merupakan k earifan lokal yang memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan tradisional di Banten , dalam kearifan lokal tersebut banyak mengandung suatu pandangan yang berbeda - beda terhadap representasi seorang jawara di Banten . Dari ungkapan tersebut di atas, maka dapatlah dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana film Jawara Kidul dikemas dengan menggunakan tanda - tanda berdasarkan analisis semiotika Charles Sanders Peirce terkait jawara dalam kearifan lokal Banten? 2) Apa makna jawara dalam kearifan lokal Banten yang terkandung dalam film Jawara Kidul? Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan hermeneutika dan juga metode analisis semiotka Charles Sander s Peirce dimana tanda - tanda yang ada pada tiap scene yang mengandung unsur jawara kemudian di teliti dengan menggunakan representamen, object, dan interpretant. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: Tanda - tanda yang digunaka n untuk merepresentasikan jawara dalam kearifan lokal pada film Jawara Kidul ditunjukan dengan berbagai scene seperti penggunaan Lapangan Sayembara, Makna Jawara, Bela Diri Pencak Silat, Sifat Angkuh Dari Jawara Jahat, Pakaian Hitam, Tasbih dan Quran, Ika t Kepala dan Kalung Azimat Hitam, Sifat Kesatria, Rumah Panggung, Santet, Prabu Mengangkat Golok dan juga penggunaan Bahasa Sunda yang dicampur dengan pemakaian Bahasa Indonesia . Adapun makna yang terkandung dalam film Jawara Kidul yaitu menceritakan tentang J awara dari Banten Kidul yang masih kental dengan aliran ilmu hitam dan ilmu putihnya. Pengertian jawara diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yakni jawara yang beraliran putih dan yang beraliran hitam. Jawara yang beraliran putih ialah mereka ya ng memiliki kesaktian yang berasal dari sumber - sumber agama Islam. Jawara seperti ini biasanya dekat/berguru pada kiyai. Sedangkan jawara yang beraliran hitam adalah yang mempergunakan kesaktiannya dari ilmu - ilmu yang menentang ajara - ajaran islam seperti memberikan sesajen, persembahan kepada benda - benda tertentu seperti golok atau keris.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Subjek: | 2x9 Sejarah Islam dan Modernisasi |
Divisi: | Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
User Penyetor: | S.IIP AINUN NAJAH |
Tanggal Disetorkan: | 01 Feb 2018 02:11 |
Perubahan Terakhir: | 26 Mar 2024 07:43 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/1665 |
Actions (login required)
Lihat Item |