Kedudukan Akta Hibah Orang Tua kepada Anaknya sebagai Pembagian Waris dihubungkan dengan Asas Mashlahah (Studi Kasus Kabupaten Pandeglang)

Wijaya, Pringgo Angga (2024) Kedudukan Akta Hibah Orang Tua kepada Anaknya sebagai Pembagian Waris dihubungkan dengan Asas Mashlahah (Studi Kasus Kabupaten Pandeglang). Magister thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

[img] Teks
T_HKI_222611211_Cover.pdf

Download (76kB)
[img] Teks
T_HKI_222611211_Lampiran Depan.pdf

Download (697kB)
[img] Teks
T_HKI_222611211_BAB I.pdf

Download (342kB)
[img] Teks
T_HKI_222611211_BAB II.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (522kB)
[img] Teks
T_HKI_222611211_BAB III.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (38kB)
[img] Teks
T_HKI_222611211_BAB IV.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (539kB)
[img] Teks
T_HKI_222611211_BAB V.pdf

Download (81kB)
[img] Teks
T_HKI_222611211_Daftar Pustaka.pdf

Download (175kB)

Abstrak

Permasalahan pembagian waris dewasa ini menyebabkan terjadinya keributan antara saudara kandung diakibatkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai ilmu faraid atau pembagian waris. Dinamika pembagian waris selalu menjadi faktor utama keretakan keluarga. Maka, banyak pemikirian orang tua modern yang mengibahkan harta terlebih dahulu kepada anak-anaknya sebelum ia wafat, dengan harapan bahwa anak-anaknya tetap menjalin silurahmi dan hidup rukun serta saling menyayangi. Hibah merupakan salah satu instrumen hukum yang sering digunakan dalam praktik waris di masyarakat. Hibah diberikan oleh orang tua kepada anaknya menggunakan akta hibah yang dibuat oleh notaris, di mana seseorang dapat memberikan harta atau aset kepada anggota keluarganya selama hidupnya. Akta hibah ini memiliki peranan khusus dalam sistem waris Islam, karena dapat memengaruhi pembagian harta setelah kematian pemiliknya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kedudukan akta hibah orang tua kepada anaknya sebagai pemberian waris yang dihubungkan dengan asas maslahah? Bagimana penerapan prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan dan kesejahteraan dalam konteks waris dapat diwujudkan melalui Akta Hibah dan pembagian waris? Penelitian ini menerapkan metode yuridis normatif, Penulisan ini menggunakan tiga metode pendekatan yaitu Pendekatan perundang-undangan (Statute approach), Pendekatan konseptual (Conseptual Approach) dan Studi Kasus (Case Study). Kedudukan Akta Hibah Orang Tua Kepada Anaknya sebagai Pemberian Waris yang dihubungkan dengan Asas Maslahah dinyatakan sah apabila pemberian hibah dilakukan sesuai dengan syarat dan rukun hibah serta dilakukan dihadapan PPAT dengan menggunakan akta otentik yang disetujui oleh seluruh ahli waris. Pemberian hibah orang tua kepada anak yang diperhitungkan sebagai waris dapat menerapkan prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan dan kesejahteraan apabila hibah yang diberikan sesuai dengan ketentuan pembagian waris yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Kompilasi Hukum Islam, serta diberikan dengan persetujuan seluruh ahli waris.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Magister)
Kata Kunci (keywords): Hibah, Waris, Orang Tua
Subjek: 2x4 Fiqh > 2x4.25 Pemberian > 2x4.254 Hibah
Divisi: Magister > Hukum Keluarga Islam
User Penyetor: S.Hum Prihantini Noor Akmalia
Tanggal Disetorkan: 26 Nov 2024 08:25
Perubahan Terakhir: 26 Nov 2024 08:25
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/15820

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.