Riskiana, Angger Arfi (2024) Kajian Etnofarmakologi dan Profil Senyawa Bioaktif Tanaman Obat Suku Baduy. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_BIO_201710017_Cover.pdf Download (51kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_BIO_201710017_Lampiran Depan.pdf Download (688kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_BIO_201710017_Bab I.pdf Download (107kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_BIO_201710017_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (203kB) |
||
Teks
S_BIO_201710017_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (92kB) |
||
Teks
S_BIO_201710017_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (193kB) |
||
|
Teks
S_BIO_201710017_Bab V.pdf Download (31kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_BIO_201710017_Daftar Pustaka.pdf Download (103kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Suku Baduy memiliki pengetahuan tentang obat tradisional dan menerapkannya pada pengobatan tradisional berbagai penyakit yang diwariskan secara turun-temurun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bioaktivitas tanaman obat suku baduy dan profil senyawa yang terkandung didalamnya. Tanaman obat yang sering digunakan adalah tanaman bandotan, keluwih, kaca piring, pecah beling dan daun ilat. Simplisia daun diekstraksi dengan metode maserasi dan difraksinasi dengan metode cair-cair. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 5 ekstrak dan 15 fraksi tanaman obat. Penapisan bioaktivitas antibakteri dilakukan dengan uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum Bactericidal Concentration (MBC), selanjutnya penapisan bioaktivitas antioksidan dengan reagen DPPH (2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl) dan ABTS (2,2- azinobis-3-Ethylbenzothiazoline-6- Sulfonic Acid) serta penapisan total fenol. Didapatkan fraksi etil asetat bandotan sebagai fraksi aktif, lalu diisolasi dengan KLTP (Kromatografi Lapis Tipis Preparatif) dan didapatkan 2 subfraksi aktif yaitu subfraksi 2 dan subfraksi 3 dengan nilai MIC masing-masing 50 ppm yang tergolong sangat kuat. Hasil nilai IC50 antioksidan masing-masing DPPH dan ABTS untuk subfraksi 2 adalah 30.90 µL mL-1 dan 8.9 µL mL-1 . Sedangkan, subfraksi 3 bernilai 17.07 µL mL-1 dan 9.94 µL mL-1 yang tergolong kuat. Hasil profil senyawa menggunakan GC-MS subfraksi 2 didapatkan senyawa Tributyl acetylcitrate sedangkan subfraksi 3 didapatkan senyawa Butyl citrate. Hasil profil senyawa menggunakan LC-HRMS pada subfraksi 2 didapatkan 1(1Piperidinyl)3{[(3aR,5aS,8aS,8bR)2,2,7,7tetramethyltetrahydro3aHbis[1,3]dioxo lo[4,5 b:4',5'-d]pyran-5 yl]methoxy}-2 propanol, dan pada subfraksi 3 didapatkan senyawa (5S)-1,5-Anhydro-5-[(1R,2E)-3- carboxy-1-hydroxy-2-methyl-2-propen-1- yl]-2-deoxy-2- [(2E,4R,5S)-5- hydroxy-4-methyl-2-hexen-1-yl]-L-arabinitol.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Antibakteri, antioksidan, fraksi, subfraksi, senyawa bioaktif |
Subjek: | 500 Ilmu Pengetahuan Alam dan Mathemetics > 580 Tanaman (Botani) > 582 Tumbuhan, Tanaman dengan Karakteristik Khusus > 582.1 Tumbuhan Berkayu, Tanaman Berkayu > 582.12 Tumbuhan Herbal, Tanaman Herbal |
Divisi: | Fakultas Saintek > Biologi |
User Penyetor: | S.S.I Fadhilah Nurinsani Hidayat |
Tanggal Disetorkan: | 07 Nov 2024 03:07 |
Perubahan Terakhir: | 07 Nov 2024 03:07 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/15646 |
Actions (login required)
Lihat Item |