EROH, EROH (2018) KONFLIK SOSIAL-KEAGAMAAN DI BANTEN TAHUN 2011 (Studi tentang Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik-Pandeglang). Diploma atau S1 thesis, Universitas Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin" Banten.
|
Teks (COVER)
cover skripsi.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (145kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (ABSTRAK)
abstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (86kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB I)
bab I.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (262kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB II)
bab II.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (217kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB III)
bab III.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (200kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB V)
bab V.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (94kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA SKI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (86kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Jemaat Ahmadiyah merupakan salah satu aliran dalam Islam. Organisasi keagamaan ini dibentuk oleh Mirza Ghulam Ahmad pada tahun 1889 di India. Jemaat Ahmadiyah kemudian menyebar ke berbagai kawasan di dunia, termasuk Indonesia pada tahun 1925 di daerah Tapaktuan, Aceh. Setelah itu, jemaat Ahmadiyah berkembang ke berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu wilayah tersebut adalah Banten dengan membentuk program khusus, yaitu KTB (Komite Tabligh Banten). Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimana kemunculan Ahmadiyah di Banten?, 2) Bagaimana interaksi sosial jemaat Ahmadiyah dengan masyarakat Banten?, dan 3) Bagaimana konflik sosial-keagamaan di Cikeusik-Pandeglang tahun 2011? Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran tentang: 1) Kemunculan Ahmadiyah di Banten, 2) Interaksi sosial jemaat Ahmadiyah dengan masyarakat Banten, dan 3) Konflik sosialkeagamaan di Cikeusik-Pandeglang tahun 2011. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan tahapan sebagai berikut: 1) Pemilihan topik, 2) Pengumpulan sumber, 3) Verifikasi, 4) Interpretasi, dan 5) Penulisan (historiografi). Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Ahmadiyah masuk ke Banten pada tahun 1950-an di Rangkasbitung oleh Ahmad Nuruddin. Setelah itu, Ahmadiyah mulai berkembang ke berbagai daerah di Banten, di antaranya Cikeusik dan Pandeglang dengan dibentuknya KTB oleh Khaerudin Barus. Namun, kehadiran Ahmadiyah di tengah masyarakat Banten mendapat banyak respon negatif karena perbedaan pandangan yang mencolok dalam hal: 1) Kenabian, 2) Wahyu, dan 3) Sosok Nabi Isa. Hal ini kemudian berdampak pada interaksi sosial masyarakat terhadap jemaat Ahmadiyah terutama dalam hal keagamaan. Hubungan yang kurang harmonis tersebut melahirkan konflik yang berujung pada insiden penyerangan di daerah Cikeusik yang menewaskan tiga anggota Ahmadiyah, yaitu Roni Pasaroni, Tubagus Candra dan Warsono.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | KONFLIK SOSIAL; KONFLIK KEAGAMAAN |
Subjek: | 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 303 Sosial proses |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Sejarah Peradaban Islam |
User Penyetor: | S.IIP AINUN NAJAH |
Tanggal Disetorkan: | 17 Jan 2018 03:51 |
Perubahan Terakhir: | 17 Jan 2018 03:51 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/1561 |
Actions (login required)
Lihat Item |