Meilindasari, Ucu (2024) Analisis Misorientasi Sensor Seismograf BMKG di Pulau Jawa Menggunakan Metode Particle Motion dengan Sumber Gempa Teleseismik. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_BIO_201720022_Cover.pdf Download (174kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_BIO_201720022_Lampiran Depan.pdf Download (591kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_BIO_201720022_Bab I.pdf Download (166kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_BIO_201720022_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (618kB) |
||
Teks
S_BIO_201720022_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (256kB) |
||
Teks
S_BIO_201720022_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (1MB) |
||
|
Teks
S_BIO_201720022_Bab V.pdf Download (47kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_BIO_201720022_Daftar Pustaka.pdf Download (179kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
BMKG merupakan lembaga yang memiliki jaringan stasiun pencatat gempa bumi yang tersebar luas diseluruh Indonesia. Stasiun-stasiun ini memanfaatkan sensor seismograf untuk menangkap gelombang seismik. Namun, alat ini rentan mengalami kesalahan orientasi atau misorientasi. Sehingga, perlu dilakukan pengecekan terhadap rekaman gelombang gempa dari tiap stasiun untuk mengetahui respon orientasi dari sensor seismograf. Penelitian ini bertujuan untuk mengecek arah orientasi sensor seismograf BMKG di Pulau Jawa dan menganalisis sensor seismograf yang mengalami misorientasi menggunakan metode particle motion yang berasal dari sumber gempa teleseismik. Pengolahan data particle motion dilakukan dengan menggunakan software seisgram2k dengan memasukan gelombang 2 komponen dan software spyder untuk menghitung nilai back azimuth. Hasil analisis data mengenai particle motion dan back azimuth yang berasal dari sumber gempa teleseismik menunjukan bahwa sebanyak 73 sensor seismograf dari 82 stasiun seismik di Pulau Jawa memiliki orientasi baik yaitu sejajar dari 0°-15°. Namun, 9 stasiun lainnya memiliki misorientasi lebih dari 15° dengan sebaran stasiun yang mengalami misorientasi sensor seismograf yaitu 4 stasiun di Jawa Barat BKJ (2019, STS2.5), JBJI (2019, STS2.5), PBJI (2019, STS2.5), dan WSJM (2019, TrilliumCompact). Di wilayah Tengah, 2 stasiun mengalami misorientasi yaitu stasiun GBJI (2019, STS2.5), dan SBJM (2019, Trillium 1200). Sementara di wilayah Timur terdapat 3 sensor yang mengalami misorientasi yaitu stasiun PCJI (2007, Trillium120P), GEJI (2019, STS2.5), dan SIJM (2019, TrilliumCompact). Hasil analisis ini memberikan informasi penting terkait respon pengukuran sensor seismograf pada stasiun seismik di masing-masing wilayah, yang dapat menjadi dasar untuk perbaikan atau penyesuaian sensor seismograf guna meningkatkan akurasi dan konsistensi data yang dihasilkan.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | misorientasi sensor seismograf, teleseismik, paricle motion |
Subjek: | 500 Ilmu Pengetahuan Alam dan Mathemetics > 550 Ilmu Bumi & Geologi > 551 Geologi > 551.22 Gempa Bumi, Sismologi > 555.220287 Seismograf |
Divisi: | Fakultas Saintek > Fisika |
User Penyetor: | S.S.I Fadhilah Nurinsani Hidayat |
Tanggal Disetorkan: | 15 Aug 2024 03:59 |
Perubahan Terakhir: | 15 Aug 2024 04:13 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/14977 |
Actions (login required)
Lihat Item |