Su'adah, Siti (2023) Studi Perbandingan Mazhab Syafi’i dan Hambali tentang Hukum Suami dalam Kondisi Mabuk Menalak Istri. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_HKI_191110022_COVER.pdf Download (289kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_191110022_LAMPIRAN DEPAN.pdf Download (1MB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_191110022_BAB I.pdf Download (667kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_HKI_191110022_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (417kB) |
||
Teks
S_HKI_191110022_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (720kB) |
||
Teks
S_HKI_191110022_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (698kB) |
||
|
Teks
S_HKI_191110022_BAB V.pdf Download (112kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_HKI_191110022_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (397kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Perceraian yaitu sebuah keniscayaan dan bisa terjadi dalam kehidupan berumah tangga. Cerai bisa dikatakan sah apabila diucapkan langsung oleh suami kepada istri dalam keadaan sadar. Akan tetapi, dalam keadaan mabuk merupakan kondisi yang bisa dikatakan di luar kendali. Secara umum, status talak dalam keadaan mabuk memiliki beberapa perbedaan pendapat. Begitu pun suami yang menjatuhkan talak dapat diliputi dengan kondisi kondisi tertentu, Talak dapat dilakukan kapan saja ,dimana saja dan dalam keadaan apapun. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1). Bagaimana Pendapat Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali terhadap hukum talak suami dalam kondisi mabuk? 2). Bagaimana dalil dan metode istinbath Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali dalam menetapkan hukum talak suami dalam kondisi mabuk? Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana Pendapat Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali terhadap hukum talak suami dalam kondisi mabuk serta mengetahui Bagaimana dalil dan metode istinbath Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali dalam menetapkan hukum talak suami dalam kondisi mabuk. Penelitian ini menggunakan metode normatif studi pustaka (Library Research). Penelitian pustaka ini bersumber dari data primer maupun sekunder dalam berbagai literatur seperti, kitab-kitab seputar madzhab syafi’i dan hambali, buku, jurnal, maupun literatur lain yang berkaitan dengan judul penulis yaitu studi perbandingan mazhab syafi’i dan mazhab hambali tentang hukum suami mentalak istri dalam kondisi mabuk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Hukum Talak suami dalam kondisi mabuk menurut Mazhab Syafi’i yaitu talaknya berlaku meskipun Orang yang meminum khamer itu terganggu akalnya. Akan tetapi orang yang minum khamer itu berdosa, dikenai hukuman dera, dan kewajiban dan catatan amal tidak digugurkan darinya. Sedangkan hukum talak suami dalam keadaan mabuk menurut Mazhab Hambali yaitu tidak berlaku karena yang bersangkutan tidak menyadari apa yang diucapkannya. Dalil dan metode istinbath Mazhab Syafi’i yaitu Surah Al- Baqarah ayat 229 dan metode istinbath metode qiyas sedangkan dalil dan metode istinbath Mazhab Hambali yaitu surah An-Nisa ayat 43 dan metode istinbath Metode ta'lili. Kemudian dalam hukum perkawinan Islam di Indonesia tidak sah jika di luar tangan pengadilan berdasarkan Pasal 117 KHI, dijelaskan bahwa talak adalah ikrar dari suami yang diucapkan di hadapan sidang Pengadilan Agama dan merupakan salah satu cara yang diatur dalam Pasal 129, 130, dan 131 untuk mengakhiri perkawinan.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Mazhab Syafi’i, Mazhab Hambali, Talak, Kondisi Mabuk |
Subjek: | 2x4 Fiqh > 2x4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2x4.33 Putusnya perkawinan |
Divisi: | Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga Islam |
User Penyetor: | S.S.I Fadhilah Nurinsani Hidayat |
Tanggal Disetorkan: | 27 Nov 2023 08:12 |
Perubahan Terakhir: | 27 Nov 2023 08:12 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/13803 |
Actions (login required)
Lihat Item |