Andawiyah, Andawiyah (2023) Penyebaran Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti di Tanah Jawa Tahun 1475-1517 M. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_SPI_181350065_Cover.pdf Download (28kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_SPI_181350065_Lampiran Depan.pdf Download (667kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_SPI_181350065_BAB I.pdf Download (333kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_SPI_181350065_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (270kB) |
||
Teks
S_SPI_181350065_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (379kB) |
||
Teks
S_SPI_181350065_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (228kB) |
||
|
Teks
S_SPI_181350065_BAB V.pdf Download (94kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_SPI_181350065_Daftar Pustaka.pdf Download (227kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Pembahasan Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti. Bersamaan dengan masa Walisanga pada abad ke-16, Syekh Siti Jennar dikenal sebagai penyebar tasawuf falsafi dengan ajarannya yaitu Manunggaling Kawulo Gusti. Tasawuf falsafi yang merupakan inti ajaran dari Manunggaling Kawulo Gusti adalah sebuah ajaran tasawuf yang mengenal Tuhan (Ma’rifat) dengan pendekatan rasa dan rasio (Filsafat) hingga menuju ke tingkat yang lebih tinggi yaitu Wahdatul Wujud (Kesatuan Wujud). Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah : 1). Bagaimana Kondisi Objektif di Tanah Jawa Tahun 1475-1517? 2). Bagaimana Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti Syekh Siti Jennar? 3). Bagaimana Penyebaran Manunggaling Kawulo Gusti Di Tanah Jawa Tahun 1475-1517?. Dalam skripsi ini, Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, karena objek yang akan diteliti adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu atau lampau yaitu pada abad 16. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif melalui metode panelitian sejarah dengan empat tahap penelitian di antaranya Heuristik, Verifikasi (Kritik Sejarah), Interpretasi dan Historiografi. Hasil dari skripsi ini, sebagai berikut : Pemahaman ajaran Manunggaling Kawulo Gusti ini menunjukkan ajaran ini dilihat secara geneologis berasal dari Islam, namun di sisi lain juga dianggap berasal dari mistik Jawa. Ketika ajaran tasawuf Islam bekembang di Jawa, dengan adanya agama Hindu dan Budha di Jawa yang hal ini ternyata sudah terlebih dulu berkembangnya unsur-unsur mistik yang sudah begitu kental dan membentuk suatu karakter baru mistik Jawa.. demikian cara untuk memahami ajaran manunggaling kawulo gusti ini serta supaya menghindari dari kesesatan dilakukan dengan bergantung pada keyakinan manusia itu sendiri bahwa manusia bisa menjadi sangat dekat dengan Tuhan hingga digambarkan sedemikian rupanya, dan seakan-akan manusia tersebut telah menyatu dengan Tuhan, sebab hanya manusia taqwa yang akan banyak mewarisi sifat-sifat Tuhan. Adapun salah satu pendapat oleh penelitian tentang manunggaling kawulo gusti : Soepomo yang berpendapat bahwa manunggaling kawulo gusti merupakan ajaran mistis Jawa dan sering diungkapkan juga didalam jumbubing kawulo lan gusti yang hal tersebut dapat diartikan dengan tujuan tertinggi dalam hidup manusia, yang merupakan tercapainya kesatuan diantara hamba dengan Tuhan yang disembahnya.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Subjek: | 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 301 Sosiologi & antropologi |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Sejarah Peradaban Islam |
User Penyetor: | S.Hum Prihantini Noor Akmalia |
Tanggal Disetorkan: | 10 Apr 2023 06:55 |
Perubahan Terakhir: | 10 Apr 2023 06:55 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/11929 |
Actions (login required)
Lihat Item |