Amalianingsih, Restu (2019) Layanan Konseling Individual dengan Teknik Permainan pada Siswa Tunaganda (Studi Kasus di SKh Negeri 01 Kota Serang). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.
Teks (COVER)
COVER.docx Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (57kB) |
|
Teks (LAMPIRAN)
Kata Pengantar.docx Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (43kB) |
|
Teks (BAB 1 - V)
BAB 1-5.docx Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (554kB) |
|
Teks (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.docx Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (1MB) |
Abstrak
Tunaganda yaitu seseorang yang memiliki hambatan lebih dari satu dalam dirinya. Hambatan tersebut dapat berupa fisik, intelektual, komunikasi serta emosional, yang mana hambatan tersebut merupakan kombinasi dari kelemahan dan kerusakan beberapa fungsi, misalnya kombinasi tunagrahita dengan tunadaksa, tunagrahita dengan tunanetra, tunanetra dengan tunarungu. Anak yang memiliki hambatan lebih dalam dirinya atau ketunagandaan merupakan salah satu kategori anak berkebutuhan khusus yang perlu mendapatkan layanan pendidikan yang memadai, seperti terapi permainan dengan pendekatan layanan konseling individual. Hal ini untuk mengembangkan kemampuan peserta didik yang memiliki hambatan beraneka ragam tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana kondisi siswa tunaganda di SKh Negeri 01 Kota Serang? 2) Bagaimana penerapan layanan koseling individual dengan teknik permainan pada siswa tunaganda di SKh Negeri 01 Kota Serang? Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui kondisi siswa tunaganda di SKh Negeri 01 Kota Serang. 2) Untuk menerapkan layanan konseling individual dengan teknik permainan pada siswa tunaganda di SKh Negeri 01 Kota Serang. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode penelitian tindakan. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan penelitian ini adalah kondisi anak tunaganda dapat diamati dari beberapa kriteria, di antaranya keterampilan akademik, seperti lambatnya dalam menerima pelajaran. Keterampilan sosial, seperti sulitnya bersosialisasi dan mempunyai rasa tidak percaya diri dalam melakukan aktivitas. Keterampilan motorik, seperti kesulitan dalam menggenggam benda (pensil). Keterampilan komunikasi, seperti tidak bisa berbicara dan keterampilan fisik yaitu tidak bisa berjalan. Terapi permainan dengan pendekatan konseling individual yang diberikan kepada anak tunaganda dapat berupa bermain peran (role playing), melipat kertas origami, bernyanyi dan menggambar. Tujuan terapi permainan tersebut untuk membantu dalam perkembangan aspek fisik, perkembangan aspek motorik kasar dan halus, perkembangan aspek sosial, perkembangan aspek emosi atau kepribadian dan perkembangan aspek kognisi. Selain itu, dapat membantu meningkatkan kreatifitas anak, mengembangkan kepercayaan diri dan mengembangkan sosialisasi serta mengembangkan imajinasi anak. Kata kunci: Konseling individual, terapi permainan, tunaganda. ABSTRACT
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Subjek: | 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 305 Kelompok sosial |
Divisi: | Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam |
User Penyetor: | M.Pd artina Subhan |
Tanggal Disetorkan: | 15 Mei 2019 01:35 |
Perubahan Terakhir: | 03 Apr 2024 04:49 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/3711 |
Actions (login required)
Lihat Item |