Apriani, Dini (2019) Perbuatan Manusia Menurut Ismail Raji Al-Faruqi. Diploma atau S1 thesis, UIN SMH BANTEN.
|
Teks (COVER)
COVER.D.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (128kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (ABSTRAK)
ABSTRAK.B5.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (53kB) | Pra Tinjau |
|
Teks (BAB I)
BAB I-2018.B5.docx Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (32kB) |
||
|
Teks (BAB II)
BAB II-2018.B5.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (235kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB III)
BAB III-2018.B5.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (263kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB IV)
BAB IV-2018.B5.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (200kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (BAB V)
BAB V-2018.B5.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (89kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA - Copy.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (170kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Nama : Dini Apriani, NIM: 143100101, Judul Skripsi: Perbuatan Manusia Menurut Ismail Raji Al-Faruqi Ismail Raji Al-Faruqi adalah salah seorang tokoh yang sangat bersahaja dalam mengembangkan pemikiran Islam kontemporer. Ia memiliki gagasan-gagasan brilian dalam memecahkan persoalan yang dihadapi umat Islam. Idenya tidak terlepas dari konsep tauhid, karena tauhid mempunyai esensi Islam yang mencakup seluruh aktivitas manusia. Tauhid inilah yang memberikan identitas pada peradaban Islam, yang mengikat semua unsur dan menjadikan unsur-unsur tersebut sebagai suatu kesatuan yang integral dan organis. Dalam merangkup unsur yang berbeda, tauhid membentuk sains dan budaya dalam bingkainya tersebut. Dan berpegang teguh dalam sebuah prinsip tauhid yang merupakan suatu keniscahyaan. Selanjutnya tentang perbuatan manusia, menurut Ismail Raji Al-Faruqi adalah manusia yang memiliki dua potensi, yakni manusia yang berkelakuan baik dan manusia yang berkelakuan buruk. Terdapat ayat Al-Qur’an surat Al-Balad: 6, menjelaskan “Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan”. Dengan demikian, dapat dikaitkan bahwa manusia pada hakikatnya akan sulit melakukan kebaikan, berbeda halnya dengan keburukan. Dari persoalan tersebut dapat dirumuskan diantaranya: (1) Bagaimana eksistensi manusia dalam perspektif Ismail Raji Al-Faruqi (2) Bagaimana hakikat manusia dalam pandangan Ismail Raji Al-Faruqi (3) Bagaimana pandangan Ismail Raji Al-Faruqi tentang manusia yang diberi kebebasan dari tuhan. Maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui eksistensi manusia dalam pandangan Ismail Raji Al-Faruqi, (2) Untuk mengetahui hakikat manusia dalam pandangan Ismail Raji Al-Faruqi, (3) Untuk mengetahui manusia yang diberi kebebasan dari tuhan dalam pandangan Ismail Raji Al-Faruqi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan studi kepustakaan (Library Research), yaitu menggunakan penelitian dari buku-buku kepustakaan yang sesuai dengan pembahasan yang terkait. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian yang bersifat kualitatif, bukan penelitian yang tidak menggunakan alat ukur seperti tes maupun angket. Tetapi meneliti tentang Ismail Raji Al-Faruqi. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Eksistensi Manusia menurut Ismail Raji Al-Faruqi, adalah suatu peradaban untuk mengubah manusia dengan akhlak yang lebih baik, sehingga menjadi manusia yang bertauhid (menyadari sepenuhnya) mengenai hakikat dan eksistensinya yang ada di dunia, (2) Hakikat Manusia menurut Ismail Raji Al-Faruqi yaitu kalimat Syahadah, atau pengakuan penerimaan manusia, salah satunya umat muslim, menegaskan: “Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah”. Nama Tuhan adalah “Allah”, dan menempati posisi sentral dalam setiap kedudukan, tindakan, dan pemikiran setiap muslim, (3) Pandangan Ismail Raji Al-Faruqi tentang manusia yang diberi Kebebasan dari Tuhan, yaitu manusia yang menempatkan kehidupannya dengan tingkah laku atau perbuatan-perbuatannya. Di dalam kehidupan manusia, manusia menempatkan suatu etika dan perbuatannya, baik itu perbuatan yang baik maupun yang buruk. Setiap tindakan perbuatan manusia, bagaimana pun bentuknya, selalu mempunyai sisi nilai baik dan buruk. Meskipun pada hakikatnya, perbuatan manusia tersebut bermaksud mencapai satu tujuan, yaitu kesenangan, dan kebahagiaan
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Subjek: | 2x3 Aqaid, Aqidah, Akidah, Ilmu Kalam > 2x3.9 Islam tentang Agama dan Aliran Lain, Hubungan Islam dengan Agama dan Aliran Lain |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Aqidah dan Filsafat Islam |
User Penyetor: | M.Pd artina Subhan |
Tanggal Disetorkan: | 19 Feb 2019 07:26 |
Perubahan Terakhir: | 19 Feb 2019 07:26 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/3398 |
Actions (login required)
Lihat Item |