Nurhadi, Feri Imam Maulid (2025) Penafsiran Sab‘a Samāwāt dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif atas Pemikiran Zaghlul An-Najjar dan Harun Yahya). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Teks
S_IAT_201320002_Cover.pdf Download (182kB) |
|
Teks
S_IAT_201320002_Lampiran Depan.pdf Download (2MB) |
|
Teks
S_IAT_201320002_Bab I.pdf Download (712kB) |
|
Teks
S_IAT_201320002_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (688kB) |
|
Teks
S_IAT_201320002_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (993kB) |
|
Teks
S_IAT_201320002_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (993kB) |
|
Teks
S_IAT_201320002_Bab V.pdf Download (123kB) |
|
Teks
S_IAT_201320002_Daftar Pustaka.pdf Download (256kB) |
Abstrak
Dalam merenungi kebesaran ciptaan Allah, seringkali kita dihadapkan pada luasnya alam semesta yang tidak terbatas, mengeksplorasi berbagai misteri yang masih tersembunyi dibaliknya. Mulai dari galaksi yang menari di ruang hampa hingga keindahan aurora yang membingkai kutub, alam semesta iini merupakan saksi bisu atas keagungan sang pencipta. Zaghlul An-Najjar dan Harun Yahya menawarkan pandangan yang lebih dekat dalam menjelaskan misteri dan kompleksitas alam semesta, terutama dalam menyingkap makna Sab‘a Samāwāt atau tujuh lapis langit. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ialah 1) Bagaimana konteks penafsiran Zaghlul An-Najjar dan Harun Yahya dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an? 2) Bagaimana penafsiran Zaghlul An-Najjar dan Harun Yahya tentang fenomena tujuh lapis langit Dalam Al-Qur’an? 3) Bagaimana perbandingan substansi dan metodologi penafsiran Zaghlul An-Najjar dan Harun Yahya dalam menyikapi tujuh lapis langit dalam Al-Qur’an? Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui konteks penafsiran Zaghlul An-Najjar dan Harun Yahya dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an, 2) Untuk mengetahui penafsiran Zaghlul An-Najjar dan Harun Yahya tentang fenomena tujuh lapis langit Dalam Al-Qur’an, dan 3) Untuk mengetahui perbandingan substansi dan metodologi penafsiran Zaghlul An-Najjar dan Harun Yahya dalam menyikapi tujuh lapis langit dalam Al-Qur’an. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penafsiran kualitatif, dengan jenis penelitian studi pustaka dan pendekatan komparatif, dengan membandingkan dua penafsiran Al-Qur’an sesuai dengan tema atau judul yang ditetapkan. Rujukan primer dalam penelitian ini adalah kitab Muhtarat min Tafsīr al-Āyāt al-Kauniyah fī al-Qur’ān al-Karīm karya Zaghlul al-Najjar dan buku The Sign In The Heavens And The Earth For Men Of Understanding karya Harun Yahya. Zaghlul An-Najjar menjelaskan bahwa tujuh lapis langit merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT. yang wajib di imani oleh setiap muslim. Menurut Zaghlul al-Najjar, keberadaannya tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan karena keterbatasan akal manusia. Harun Yahya mendefinisikan bahwa tujuh lapis langit dalam Al-Qur'an merupakan tujuh lapisan atmosfer yang mengelilingi bumi, dan masing-masing lapisan atmosfer memiliki tugasnya masing-masing. Pemdapat Zaghlul An-Najjar dan Harun Yahya berbeda dalam menyikapi fenomena tujuh lapis langit, hal ini di karenakan Zaghlul An-Najjar tidak sepenuhnya menggunakan teori ilmiah, ia cenderung mengembalikan pada Qur’an dan Hadis. Sedangkan Harun Yahya cenderung menggunakan teori ilmiah dan pendapat ilmuwan kontemporer dalam menjelaskan makna Sab‘a Samāwāt atau tujuh lapis langit.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Sab'a samawat, zaghlul al-najjar, Harun Yahya |
Subjek: | 2x1 Al Quran dan ilmu yang terkait > 2x1.3 Tafsir Al-Quran |
Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Ilmu Alquran dan Tafsir |
User Penyetor: | S.S.I Fadhilah Nurinsani Hidayat |
Tanggal Disetorkan: | 22 Jan 2025 02:21 |
Perubahan Terakhir: | 22 Jan 2025 02:22 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/16158 |
Actions (login required)
Lihat Item |