Riyani, Dillah Anis (2024) Arti Bahasa Isyarat Anak Tunarungu dalam Komunikasi Keluarga. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_KPI_171330076_Cover.pdf Download (353kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_171330076_Lampiran Depan.pdf Download (1MB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_171330076_Bab I.pdf Download (482kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_KPI_171330076_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (537kB) |
||
Teks
S_KPI_171330076_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (327kB) |
||
Teks
S_KPI_171330076_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (585kB) |
||
|
Teks
S_KPI_171330076_Bab V.pdf Download (193kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_171330076_Daftar Pustaka.pdf Download (10kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Kemampuan berkomunikasi menjadi keterampilan yang sangat penting bagi anak-anak tunarungu. Dengan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, mereka dapat membangun hubungan yang positif dengan individu lainnya dan meminimalisir perasaan perbedaan yang mungkin ada. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh anak tunarungu, antara lain; pertama, anak tunarungu menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar mereka yang tidak menguasai bahasa isyarat. Kedua, Sebagian besar keluarga belum memahami pentingnya bahasa isyarat dalam berkomunikasi dengan anak tunarungu. Tujuan dari penelitian ini adalah; 1. Untuk mengetahui bagaimana cara orang tua memahami arti Bahasa isyarat terhadap anak penyandang tunarungu, 2. Untuk mengetahui kendala yang dialami oleh orang tua saat memahami arti Bahasa isyarat terhadap anak penyandang tunarungu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain; observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data antara lain: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Teori yang digunakan adalah teori akomodasi komunikasi dari Howard Giles. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada enam cara memahami bahasa isyarat anak, di antaranya; Pertama, melakukan diagnosa kondisi anak. Kedua, mempelajari bahasa isyarat melalui media. Ketiga, mengikuti lokakarya atau kursus bahasa isyarat. Keempat, brgabung dengan komunitas untuk orangtua dengan anak tunarungu. Kelima, Penggunaan teknologi bantu pendengaran seperti cochlear implant atau alat bantu dengar. Keenam, Pentingnya berinteraksi secara aktif dengan anak-anak tunarungu. Kemudian hambatan dari orangtua antara lain; Pertama, Kurangnya Sumber Daya. Kedua, Stigma Sosial. Ketiga, Perbedaan Perkembangan. Keempat, Pemenuhan Kebutuhan Khusus. Kelima, Kesulitan dalam Memahami Ekspresi Wajah dan Tubuh. Keenam, Keterbatasan Alat Bantu.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | bahasa isyarat, orangtua, anak tunarungu |
Subjek: | 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 305 Kelompok sosial > 305.908 Disabilitas, Penyandang Cacat, Tuna Daksa |
Divisi: | Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
User Penyetor: | S.S.I Fadhilah Nurinsani Hidayat |
Tanggal Disetorkan: | 22 Jul 2024 03:08 |
Perubahan Terakhir: | 22 Jul 2024 03:08 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/14925 |
Actions (login required)
Lihat Item |