Maula, Mohammad Fauzan (2023) Profesionalisme dan Etos Kerja Jurnalistik (Analisis Semiotika Film Mighty A Heart). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_KPI_143300509_COVER.pdf Download (102kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_143300509_LAMPIRAN DEPAN.pdf Download (424kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_143300509_BAB I.pdf Download (240kB) | Pra Tinjau |
|
Teks
S_KPI_143300509_BAB II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (255kB) |
||
Teks
S_KPI_143300509_BAB III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (403kB) |
||
Teks
S_KPI_143300509_BAB IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (673kB) |
||
|
Teks
S_KPI_143300509_BAB V.pdf Download (85kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
S_KPI_143300509_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (154kB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Komunikasi massa merupakan media yang sangat berpengaruh bagi manusia. Kerjanya ibarat jarum hipodermik atau teori peluru yang banyak dicetuskan oleh pakar ilmu komunikasi, di mana kegiatan mengirimkan pesan sama halnya dengan tindakan menyuntikkan obat yang dapat langsung merasuk ke dalam jiwa penerima pesan. Medianya bisa berupa apa saja, salah satunya film. Film dapat diartikan sebagai gambar bergerak yang diperangkati oleh warna, suara dan sebuah kisah. Atau film bisa juga disebut gambar-hidup. Para sineas barat biasa menyebutnya movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Dewasa ini banyak film-film yang meninggikan kapitalisme, romantisme, nasionalisme atau sekedar idealisme. Namun, dari beberapa pilihan yang ada peneliti lebih tertarik dengan film yang melatarbelakangi kerja para wartawan. Semangat jurnalisme. Identitas sebuah tantangan dan perjuangan mereka sebagai pencari berita. Di antaranya seperti film “Long Road to Heaven : Makna di balik tragedy” (2007) yang disutradarai oleh Enison Sinaro, mengisahkan tentang wartawan Australia yang ingin menguak lebih dalam peristiwa di balik tragedi Bom Bali pada tahun 2002. Kemudian, “Blood Diamond” (2007) yang disutradarai oleh Edward Zwick ( Glory, The Last Samurai) dan dibintangi oleh artis papan atas, Leonardo Dicarpio (Titanic, Romeo and Juliet, The Beach, The Departed), Jennifer Connelly (Hulk) dan Djimon Hounsou ( Island, Constantine, Gladiator).3 Menceritakan bagaimana seorang wartawan mampu memecahkan masalah mutiara berdarah, yang sering menjadi penyebab pembelian senjata, pertumpahan darah dan perpecahan saudara di Sierra Leone, Afrika. Namun, dari berbagai macam film mengenai jurnalisme, peneliti lebih simpatik dengan film yang disutradarai oleh Michael Winterbottom “ A Mighty Heart” (2007). Diangkat dari judul novel yang sama dan berangkat dari kisah nyata oleh Mariane Pearl’s. Film ini menggambarkan kerasnya hidup menjadi seorang wartawan. Letihnya mencari narasumber dan perihnya meninggalkan keluarga demi sebuah berita. Tidak hanya itu, di sini juga menjelaskan bagaimana wartawan menjadi korban pembunuhan dan penculikan di area konflik. Seperti di Karachi, Pakistan, Irak dan Afghanistan.
Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
---|---|
Subjek: | 300 Ilmu Sosial, Sosiologi & Antropologi > 302 Interaksi sosial |
Divisi: | Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
User Penyetor: | Diah Sadjidin |
Tanggal Disetorkan: | 17 Jan 2023 03:02 |
Perubahan Terakhir: | 01 Apr 2024 02:41 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/10901 |
Actions (login required)
Lihat Item |