Pandangan Imam Syafi’I dan Imam Hambali tentang Pernikahan Orang Gila dalam Upaya Penyembuhan Penyakit Jiwa

Jubaekah, Eka (2022) Pandangan Imam Syafi’I dan Imam Hambali tentang Pernikahan Orang Gila dalam Upaya Penyembuhan Penyakit Jiwa. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

[img]
Pra Tinjau
Teks
S_HKI_181110134_COVER.pdf

Download (140kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
S_HKI_181110134_LAMPIRAN DEPAN.pdf

Download (540kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
S_HKI_181110134_BAB I.pdf

Download (811kB) | Pra Tinjau
[img] Teks
S_HKI_181110134_BAB II.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (422kB)
[img] Teks
S_HKI_181110134_BAB III.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (503kB)
[img] Teks
S_HKI_181110134_BAB IV.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (405kB)
[img]
Pra Tinjau
Teks
S_HKI_181110134_BAB V.pdf

Download (202kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
S_HKI_181110134_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (318kB) | Pra Tinjau

Abstrak

Pernikahan bukan hanya terkait dengan hak seseorang, tetapi juga terkait tentang kewajiban. Seseorang yang terkena penyakit jiwa atau gila dikarenakan tidak terpenuhinya hak dan kewajiban untuk menikah, maka salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan menikahkan orang gila tersebut dengan orang yang normal. Kejadian ini diperlukan kajian hukum dengan melihat berbagai aspek baik hukum Islam, hukum positif maupun aspek kemanusiaan. Skripsi ini mengkaji lebih dalam mengenai Pandangan Imam Syafi’I dan Imam Hambali tentang Pernikahan yang dilakukan oleh orang gila dalam upaya penyembuhan penyakit jiwa. Berdasarkan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Pandangan Imam Syafi’I tentang Pernikahan Orang Gila dalam Upaya Penyembuhan Penyakit Jiwa? 2.Bagaimana Pandangan Imam Hambali tentang Pernikahan Orang Gila dalam Upaya Penyembuhan Penyakit Jiwa? 3. Bagaimana Perbandingan Pandangan Imam Syafi’I dan Imam Hambali tentang Pernikahan Orang Gila dalam Upaya Penyembuhan Penyakit Jiwa? Tujuan dari penelitian ini adalah:1. Untuk Mengetahui Pandangan Imam Syafi’I dan Imam Hambali tentang Pernikahan Orang Gila dalam Upaya Penyembuhan Penyakit Jiwa. 2. Untuk Mengetahui Perbandingan Pandangan Imam Syafi’I dan Imam Hambali tentang Pernikahan Orang Gila dalam Upaya Penyembuhan Penyakit Jiwa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu jenis penelitian kepustakaan (Library Research). Dimana penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang mencangkup kajian kepustakaan, jurnal-jurnal, buku-buku yang berkaitan dengan pelaksanaan pernikahan orang gila tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Menurut Imam Syafi’I Pernikahan yang dilakukan oleh orang gila dalam upaya penyembuhan penyakit jiwa adalah di perbolehkan, asalkan didalamnya terkandung kemasalahatan. Sedangkan Menurut Imam Hambali pernikahan yang dilakukan oleh orang gila dalam upaya penyembuhan penyakit jiwa di perbolehkan, sebab dalam kitab Imam Hambali tidak terdapat ayat khusus mengenai pernikahan dengan orang gila. Hanya saja membahas tentang rukun dan syarat pernikahan. Cara Imam Syafi’I menyembuhkan orang yang mengalami gangguan jiwa dengan cara: yakni dengan selalu mengingat Allah, dan seraya mengucapkan tasbih, tahmid, tahlil, dan istighfar. Sedangkan menurut Imam Hambali cara penyembuhan penyakit jiwa dengan cara Terapi religius seperti berdoa, air suci, ludah dari pemuka agama, dan lain sebagainya.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Subjek: 2x4 Fiqh > 2x4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2x4.31 Nikah
Divisi: Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga
User Penyetor: Diah Sadjidin
Tanggal Disetorkan: 14 Des 2022 07:03
Perubahan Terakhir: 14 Des 2022 07:03
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/10637

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.