Solihin, Muhamad (2025) Konsep Kematian (Mati Sebelum Mati) Menurut Jalāl ad-Dīn ar- Rūmī dalam Pandangan Tasawuf. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.
|
Teks
S_AFI_201310021_Cover.pdf Download (135kB) |
|
|
Teks
S_AFI_201310021_Lampiran Depan.pdf Download (993kB) |
|
|
Teks
S_AFI_201310021_Bab I.pdf Download (381kB) |
|
|
Teks
S_AFI_201310021_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (425kB) |
|
|
Teks
S_AFI_201310021_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (313kB) |
|
|
Teks
S_AFI_201310021_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (613kB) |
|
|
Teks
S_AFI_201310021_Bab V.pdf Download (495kB) |
|
|
Teks
S_AFI_201310021_Daftar Pustaka.pdf Download (231kB) |
Abstrak
Dalam Studi ini,Penulis Mengulas Mengenai “ Konsep Kematian ( Mati Sebelum Mati ) Menurut Jalāl ad-dīn ar-Rūmī dalam Pandangan tasawuf”.penelitian ini membahas konsep "mati sebelum mati" menurut Jalaluddin Rumi dalam perspektif tasawuf. Rumi mengartikan kematian sebagai dua fase: kematian fisik dan kematian spiritual. Kematian spiritual, atau "maut al-iradi," melibatkan pembebasan dari ego dan hawa nafsu, yang dianggap penting untuk mencapai kesadaran sejati. Rumi menekankan bahwa cinta adalah esensi kehidupan; tanpa cinta, seseorang mengalami "kematian" yang lebih parah. Penelitian ini mengkaji pemikiran Rumi tentang pentingnya kesadaran spiritual sebelum menghadapi kematian fisik, menjadikan cinta sebagai inti dari pengalaman hidup yang penuh makna.konsep "mati sebelum mati" menurut Jalaluddin Rumi dalam konteks tasawuf memandang kematian tidak hanya sebagai akhir fisik, tetapi sebagai transformasi spiritual yang memungkinkan individu mencapai kesadaran sejati. Melalui puisi dan ajarannya, Rumi menekankan pentingnya cinta dan pengorbanan diri untuk mengatasi ego, sehingga jiwa dapat mencapai dengan Tuhan. Penelitian ini menganalisis dari karya Rumi, seperti kematian sebagai perjalanan menuju kehidupan baru, dan bagaimana pemahaman ini mengajak kita untuk melihat kematian sebagai bagian inti dari perjalanan spiritual menuju keabadian. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif yang jenis penelitiannya menggunakan kajian pustaka yang diikuti secara literatur dan relevan dengan kajian tema yang diangkat. Oleh sebab itu, bahan penelitian yang digunaka ini berupa buku, makalah dan jurnal ilmiah. Penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan secara gamblang berdasarkan rujukan-rujukan sumber tersebutBerdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1) bagaimana pandangan para sufi mengenai konsep kematian sebelum mati? 2). Bagaimana pandangan rumi mengenai konsep kematian sebelum mati ? Hasil penelitian dalam skripsi ini yaitu konsep kematian sebelum mati menurut jalaludddin Rumi dalam pandangam tasawuf Penelitian ini bertujuan untuk menggali konsep "kematian sebelum mati" menurut Jalaluddin Rumi dalam konteks tasawuf. Rumi meng-interpretasikan kematian sebagai tahap spiritual yang Mendalam perjalanan menuju keabadian.Cinta sebagai Esensi Hidup Rumi menekankan bahwa cinta merupakan esensi kehidupan, kematian adalah transisi menuju kehidupan berikutnya yang lebih bermakna.Kematian sebagai Jembatan Menuju Keabadian,Rumi menggambarkan kematian sebagai jembatan penghubung antara orang yang dicintai dengan yang mencintainya,menunjukkan bahwa kematian adalah moment reuni dengan Tuhan.
| Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
|---|---|
| Kata Kunci (keywords): | Kematian (mati sebelum mati), tasawuf, rumi |
| Subjek: | 2x5 Akhlak dan Tasawuf > 2x5.2 Tasawuf |
| Divisi: | Fakultas Ushuluddin dan Adab > Aqidah dan Filsafat Islam |
| User Penyetor: | S.S.I Fadhilah NH |
| Tanggal Disetorkan: | 10 Nov 2025 08:05 |
| Perubahan Terakhir: | 10 Nov 2025 08:05 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17735 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
