Interprtasi Simbol dan Makna Budaya Ritual Rias Hewan Kurban di Banten Perspektif Clifford Geertz

Hardiansyah, Bilal (2025) Interprtasi Simbol dan Makna Budaya Ritual Rias Hewan Kurban di Banten Perspektif Clifford Geertz. Magister thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

[img] Teks
T_SII_212631003_Cover.pdf

Download (176kB)
[img] Teks
T_SII_212631003_Lampiran Depan.pdf

Download (565kB)
[img] Teks
T_SII_212631003_BAB I.pdf

Download (118kB)
[img] Teks
T_SII_212631003_BAB III.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (193kB)
[img] Teks
T_SII_212631003_BAB II.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (445kB)
[img] Teks
T_SII_212631003_BAB IV.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (161kB)
[img] Teks
T_SII_212631003_BAB V.pdf

Download (72kB)
[img] Teks
T_SII_212631003_Daftar Pustaka.pdf

Download (246kB)

Abstrak

Merias hewan kurban merupakan tradisi yang setiap tahun dilakukan sebagian masyarakat muslim di Banten. Namun mengalami perubahan-perubahan dalam penggunaan simbol alat-alat rias, seperti kain putih dapat diganti dengan sajadah, akan tetapi bunga tujuh rupa tidak bisa digantikan parfum untuk mendapatkan bau wangi. Pemaknaan terhadap budaya merias hewan kurban juga mengalami kontroversi. Masyarakat Banten secara umum menganggap berkurban sebagai alat kendaraan untuk di akhirat, sementara Nabi Ibrahim menyembelih Nabi Ismail bentuk peristiwa kebatinan dalam menguji ketakwaan. Penelitian ini untuk mendeskripsikan simbol-simbol dan menganalisis pemaknaan budaya merias hewan kurban dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan untuk melihat tradisi ini adalah interpretasi budaya dan agama yang dikonsepsikan oleh Clifford Geertz dalam menelaah simbol dan makna. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi serta audio dan visual. Teknis analisis data untuk penelitian fenomenologis ini menggunakan model Cresswel. Penelitian ini menemukan dari beberapa hal, pertama: simbol-simbol yang dipakai oleh masyarakat Banten dalam tradisi rias hewan kurban terdiri kain putih atau sajadah, bedak, bunga 7 jenis, kaca, sisir, dan lipstik. Kedua: pemaknaan terhadap simbol dalam tradisi merias hewan kurban terkikis akibat terputusnya penjelasan dari tujuan berkurban. Tidak hanya itu, kemudahan informasi dari teknologi, membuka wawasan masyarakat lebih modern, sehingga tradisi ritual merias hewan kurban mengalami pergeseran dari proses kebatinan tauhid Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, menjadi peristiwa kepemilikan. Di mana Nabi Ibrahim mengurbankan Nabi Ismail murni karena ketakwaan atas perintah Allah. Tapi perspektif yang berkembang di masyarakat saat ini, berkurban untuk dirinya sendiri karena hewan dianggap sebagai kendaraan di akhirat.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Magister)
Kata Kunci (keywords): Simbol dan Makna, Budaya, Rias Kurban
Subjek: 300 Ilmu-ilmu Sosial > 301 Sosiologi & Antropologi, Manusia, Masyarakat
Divisi: Magister > Studi Islam Interdisipliner
User Penyetor: S.Hum Prihantini Noor Akmalia
Tanggal Disetorkan: 22 Sep 2025 04:38
Perubahan Terakhir: 22 Sep 2025 04:38
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17582

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.