Khojaenah, Khojaenah (2025) Pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan Melalui Pembuatan Kerajinan Gitar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung (Studi Kasus Lapas Kelas III Rangkasbitung Provinsi Banten). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.
|
Teks
S_PMI_191530042_Cover.pdf Download (179kB) |
|
|
Teks
S_PMI_191530042_Lampiran Depan.pdf Download (507kB) |
|
|
Teks
S_PMI_191530042_Bab I.pdf Download (336kB) |
|
|
Teks
S_PMI_191530042_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (468kB) |
|
|
Teks
S_PMI_191530042_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (365kB) |
|
|
Teks
S_PMI_191530042_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (222kB) |
|
|
Teks
S_PMI_191530042_Bab V.pdf Download (131kB) |
|
|
Teks
S_PMI_191530042_Daftar Pustaka.pdf Download (243kB) |
Abstrak
Dalam kehidupan bermasyarakat, perubahan sosial dan pelanggaran norma sering kali menyebabkan terjadinya penyimpangan sosial, termasuk tindak kejahatan yang berujung pada penahanan. Untuk mengatasi masalah ini, Lapas Kelas III Rangkasbitung dalam sistem pemasyarakatan berperan penting dalam memberikan pembinaan agar warga binaan dapat kembali diterima di masyarakat setelah menjalani masa hukuman. Fokus penelitian yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1) bangaimana kondisi warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung 2) bagaimana strategi pemberdayaan program pembuatan kerajinan gitar di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung 3) bagaimana proses pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan dalam program pembuatan kerajinan gitar di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui bangaimana kondisi warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung 2) untuk mengetahui bagaimana strategi pemberdayaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung 3) untuk mengetahui bagaimana proses pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung. Dalam penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung dengan 4 narasumber, yaitu: 1 kepala kasubsi pembinaan, 1 staf kasubsi pembinaan, 1 pembina program pembuatan kerajinan gitar akustik, 1 warga binaan pemasyarakatan yang mengikuti program kerajinan pembuatan gitar akustik. Dokumentasi dan studi literatur. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan berperan penting dalam memberikan pembinaan agar warga binaan pemasyarakatan dapat kembali diterima di masyarakat setelah menjalani masa hukuman dalam upaya rehabilitas. Adapun proses pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan, melakukan beberapa tahapan, yaitu: tahapan persiapan, tahapan pengkajian atau assessment, tahapan perencanaan atau alternative, tahapan pemfomalisasian, tahapan pelaksanaan (implementasi), tahapan evaluasi dan tahapan terminasi. Program kerajinan pembuatan gitar akustik di Lapas Kelas III Rangkasbitung memberi manfaat bagi warga binaan pemasyarakatan yaitu: meningkatkan keterampilan, kemandirian dan mengembangkan keterampilan warga binaan pemasyarakatan sebagai upaya rehabilitas sosial dan ekonomi, sehingga mereka dapat memiliki keahlian yang dapat digunakan untuk mencari nafkah dan menghindari kembali perilaku kriminal. Dalam setiap kegiatan pasti ada faktor pendukung dan juga faktor penghambat, faktor pendukungnya adalah telah di atur oleh peraturan pemeriantah yaitu uu no 22 tahun 2022 untuk mendidik warga binaan pemasyarakatan, tersedianya modal usaha dari anggaran negara (APBN), terdapat sarana dan prasarana, berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan dukungan dan dorongan dari pembina dan pegawai di Lapas. Sedangkan faktor penghambat adalah sumber daya petugas yang terbatas, peralatan kerja yang kurang lengkap dan manual, anggaran yang terbagi. Pada proses pembuatan kerajinan gitar memiliki tahapan-tahapan yaitu, pertama pengenalan alat dan bahan peserta dikenalkan pada bahan (kayu senar, komponen gitar) dan alat (gergaji, pahat, bor, dll.), serta cara penggunaannya secara aman dan efektif. Kedua pelatihan teknik dasar peserta dilatih teknik dasar seperti memotong, membentuk, menghaluskan, dan merakit bagian-bagian gitar (body, neck, fretboard, dll.) di bawah bimbingan instruktur. Ketiga ketiga finishing dan penyempurnaan peserta diajarkan proses penghalusan, pengecatan, pelapisan pelindung, serta penyetelan intonasi gitar agar menghasilkan suara optimal. Keempat pendampingan dan praktik mandiri Instruktur mendampingi dan mengevaluasi setiap tahapan kerja. Keenam Peserta diberi kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan secara mandiri dengan pengawasan. Keenam uji coba dan sertifikasi sitar diuji kualitas suara dan kenyamanannya. Peserta menerima umpan balik dan sertifikat keahlian jika hasil karyanya memenuhi standar, sebagai bekal kembali ke masyarakat.
| Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
|---|---|
| Kata Kunci (keywords): | Pemberdayaan, warga binaan pemasyarakatan |
| Subjek: | 300 Ilmu-ilmu Sosial > 360 Sosial masalah & layanan sosial > 365 Penjara dan Lembaga Permasyarakatan > 365.9598 Penjara di Indonesia, Lembaga Permasyarakatan di Indonesia |
| Divisi: | Fakultas Dakwah > Pengembangan Masyarakat Islam |
| User Penyetor: | S.S.I Fadhilah NH |
| Tanggal Disetorkan: | 28 Aug 2025 04:10 |
| Perubahan Terakhir: | 28 Aug 2025 04:10 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17450 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
