Royani, Farantika (2025) Pola Komunikasi Antar Umat Beragama dalam Mewujudkan Kerukunan Masyarakat di Komplek Bumi Agung Permai I Kota Serang. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_KPI_211330074_Cover.pdf Download (125kB) |
|
|
Teks
S_KPI_211330074_Lampiran Depan.pdf Download (776kB) |
|
|
Teks
S_KPI_211330074_Bab I.pdf Download (171kB) |
|
|
Teks
S_KPI_211330074_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (481kB) |
|
|
Teks
S_KPI_211330074_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (254kB) |
|
|
Teks
S_KPI_211330074_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (1MB) |
|
|
Teks
S_KPI_211330074_Bab V.pdf Download (10kB) |
|
|
Teks
S_KPI_211330074_Daftar Pustaka.pdf Download (552kB) |
Abstrak
Keberagaman agama di Indonesia menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kerukunan masyarakat, termasuk di Komplek Bumi Agung Permai I Kota Serang. Meskipun tampak rukun secara lahiriah, masih terdapat sekat sosial yang membatasi interaksi antarumat beragama. Beberapa warga memilih menjaga jarak secara sosial maupun fisik, terlihat dari sikap enggan bergaul dengan tetangga berbeda agama hingga tindakan simbolik seperti meninggikan tembok rumah. Fenomena ini menunjukkan bahwa komunikasi lintas agama belum sepenuhnya terbuka dan efektif. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena rendahnya partisipasi sebagian warga non-Muslim dalam kegiatan sosial, yang menunjukkan bahwa komunikasi lintas agama belum sepenuhnya terbuka dan efektif. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: bagaimana pola komunikasi antar umat beragama, serta faktor-faktor yang memengaruhi terwujudnya kerukunan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap 11 informan. Penelitian dianalisis menggunakan teori interaksi simbolik George Herbert Mead, dengan fokus pada tiga konsep utama yaitu pikiran (mind), diri (self), dan masyarakat (society). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antar umat beragama berlangsung secara terbuka dan efektif melalui interaksi verbal maupun tindakan nyata seperti gotong royong dan kegiatan sosial lintas agama. Pola komunikasi yang terbentuk meliputi pola linear (informasi satu arah), interaksional (dialog dua arah), dan transaksional (aksi timbal balik). Faktor yang mendorong terciptanya kerukunan antara lain kesadaran akan pentingnya toleransi, komunikasi yang inklusif, keterlibatan aktif warga, serta peran tokoh agama dan masyarakat. Temuan ini menegaskan bahwa kerukunan tidak hanya dibentuk oleh struktur sosial, tetapi juga oleh proses interaksi simbolik dalam kehidupan sehari-hari.
| Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
|---|---|
| Kata Kunci (keywords): | Komunikasi antarumat beragama, pola komunikasi, interaksi ismbolik, kerukunan, toleransi |
| Subjek: | 300 Ilmu-ilmu Sosial > 302 Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Komunikasi |
| Divisi: | Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
| User Penyetor: | S.S.I FN H |
| Tanggal Disetorkan: | 23 Jul 2025 02:52 |
| Perubahan Terakhir: | 23 Jul 2025 02:52 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17188 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
