Fasya, Hanyna Zamjabiela (2024) Analisis Praktik Syirkah Abdan (Studi Komparatif Antara Madzhab Syafii dan Hanafi). Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
|
Teks
S_HES_181130042_Cover.pdf Download (301kB) |
|
|
Teks
S_HES_181130042_Lampiran Depan.pdf Download (1MB) |
|
|
Teks
S_HES_181130042_Bab I.pdf Download (928kB) |
|
|
Teks
S_HES_181130042_Bab II.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (867kB) |
|
|
Teks
S_HES_181130042_Bab III.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (574kB) |
|
|
Teks
S_HES_181130042_Bab IV.pdf Restricted to Hanya staf repositori Download (764kB) |
|
|
Teks
S_HES_181130042_Bab V.pdf Download (328kB) |
|
|
Teks
S_HES_181130042_Daftar Pustaka.pdf Download (605kB) |
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendapat antara Madzhab Hanafi dan Syafii mengenai praktik Syirkah Abdan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pendapat Madzhab Syafii dan Hanafi mengenai Syirkah Abdan? dan (2) Apa perbedaan pendapat antara dua Madzhab tersebut terkait Syirkah Abdan? Fokus penelitian ini ada pada perbedaan pendapat serta pemahaman teori dan praktik Syirkah Abdan antara Madzhab Hanafi dan Syafii. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Madzhab Hanafi menggunakan pendekatan yang lebih fleksibel terhadap Syirkah Abdan, dengan penekanan pada kepercayaan dan kerja sama antara pihak-pihak yang terlibat. Di sisi lain, Madzhab Syafii cenderung lebih ketat dan berhati-hati, menekankan pentingnya kejelasan dan pembagian tugas yang eksplisit untuk menghindari potensi konflik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data penelitian diambil secara pustaka (Library Research). Data primer adalah kitab – kitab Fiqh Madzhab Syafii dan Madzhab Hanafi yang terkait dengan Syirkah Abdan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa meskipun terdapat perbedaan signifikan dalam pendekatan kedua Madzhab terhadap Syirkah Abdan. Menurut Madzhab Hanafi, Syirkah Abdan adalah persekutuan yang sah yang membolehkan bagi hasil dan kerugian sesuai dengan kesepakatan yang telah ada sebelumnya di antara para mitra. Namun Madzhab Syafii berpendapat bahwa Syirkah Abdan tidak sah jika tidak ada modal finansial. Mereka menekankan bahwa untuk menjaga keadilan dan legitimasi kemitraan, keuntungan dan kerugian harus didistribusikan sesuai dengan kontribusi aktual, termasuk tenaga kerja dan modal. Pembedaan ini menggambarkan bagaimana Madzhab Hanafi mengambil sikap yang lebih lunak dalam urusan legalitas dan keadilan dalam bisnis, sedangkan Madzhab Syafii mengambil sikap yang lebih ketat. Kedua pandangan ini memberikan kontribusi berharga dalam pengembangan ekonomi Islam kontemporer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat tentang Syirkah Abdan dari Madzhab Imam Syafii dan Imam Hanafi, serta untuk memahami perbedaan pendapat antara keduanya mengenai praktik ini.
| Tipe Item/Data: | Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1) |
|---|---|
| Kata Kunci (keywords): | Hukum Islam, kontribusi, perbedaan pendapat, syirkah abdan, teori |
| Subjek: | 2x4 Fiqh > 2x4.2 Muamalah |
| Divisi: | Fakultas Syari'ah > Hukum Ekonomi Syari'ah |
| User Penyetor: | S.S.I Fadhilah NH |
| Tanggal Disetorkan: | 27 Okt 2025 03:02 |
| Perubahan Terakhir: | 27 Okt 2025 03:02 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17664 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
