Pribadi, Yanwar and Fadillah, Mohammad Ali and Fajri, Adieyatna and Suryani, Ade Jaya and Hudaei, Mohamad and Kurniawan, Ade Fakih and Mu'awwanah, Uyu and Aspendi, Aspendi and Hasanah, Umdatul and Ajmain, Maftuh (2025) Urang Banten: Sejarah, Islam, dan Identitas. A-Empat, Serang. ISBN 978-623-8552-29-0
|
Teks
Urang Banten-ISBN-siap cetak.pdf Download (2MB) |
Abstrak
Urang Banten: Sejarah, Islam dan Identitas menyoroti perjalanan panjang masyarakat Banten dalam berbagai aspek hisroris, sosial, dan budaya. Banten, yang dikenal sebagai pusat kesultanan besar sejak abad ke-16, memiliki tradisi keislaman yang kuat, perlawanan terhadap kekuatan asing, serta warisan mistisisme dan keagamaan. Kesultanan Banten memainkan peran penting dalam penyebaran Islam, perdagangan rempah-rempah, dan pembentukan struktur sosial yang unik. Buku ini menelusuri bagaimana Islam berfungsi sebagai kekuatan ideologis dalam sistem politik kesultanan, meskipun hukum Islam hanya diterapkan dalam batasan tertentu. Gerakan keagamaan sering kali menjadi landasan perlawanan sosial, terutama terhadap kolonialisme Belanda. Pada abad ke-19, agama menjadi alat mobilisasi politik, sejalan dengan meningkatnya ketidakpuasan sosial dan ekonomi. Selain itu, buku ini membahas peran pen ting komunitas seperti kyai dan jawara dalam kehidupan sosial-politik Banten, baik dalam konteks tradisional maupun modern. Struktur masyarakatnya yang beragam mencerminkan perpaduan antara identitas lokal dan pengaruh global. Dengan pendekatan multidisipliner, buku ini mengeksplorasi sejarah, budaya, dan dinamika sosial urang Ban ten, serta bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan zaman.Diharapkan, buku ini tidak hanya menjadi kontribusi akademik terhadap studi Banten, tetapi juga memperkaya pemahaman tentang interaksi antara agama, budaya, dan politik dalam sejarah Indonesia. Untuk memahami suatu kebudayaan, diperlukan ketajaman dalam mengamati bagaimana ia tampil dan dipentaskan. Jika Banten dipandang sebagai panggung kebudayaan, maka urang dan wong Banten adalah para aktornya. Keharmonisan kebudayaan Banten terwujud dalam keterjalinan antara urang dan wong melalui keluguan, kelucuan, kejujuran, dan kehangatan budaya. Buku ini menyampaikan dengan lembut kisah harmoni antara urang dan wong Banten. -Prof HMA. Tihami (UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten) Kebudayaan dikembangkan manusia karena diperlukan, dan pengembangan itu sangat berasosiasi dengan bingkai sejarah sezaman. Buku ini membahas asosiasi antara tiga elemen penting kebudayaan, yaitu manusia, sejarah (kronologi), dan arena kehidupannya. Menyimak isi buku ini akan membawa pembaca untuk memahami dinamika peradaban di Banten.
| Tipe Item/Data: | Buku |
|---|---|
| Informasi Tambahan: | penulis prof. Umdatul Hasanah ada di halaman (201-226) |
| Kata Kunci (keywords): | banten, urang banten, masyarakat banten |
| Subjek: | 2x9 Sejarah Islam dan Modernisasi > 2x9.6 Perkembangan di berbagai negeri setelah 1800. > 2x9.6598 Sejarah Islam di Indonesia |
| User Penyetor: | MM Tsulatsiah Andi |
| Tanggal Disetorkan: | 23 Sep 2025 04:37 |
| Perubahan Terakhir: | 23 Sep 2025 04:37 |
| URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17588 |
Actions (login required)
![]() |
Lihat Item |
