Kontribusi Sultannah di Kesultanan Aceh Darussalam Tahun 1641-1675 M

Hidayat, Taupik (2025) Kontribusi Sultannah di Kesultanan Aceh Darussalam Tahun 1641-1675 M. Diploma atau S1 thesis, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.

[img] Teks
S_SPI_191350050_Cover.pdf

Download (195kB)
[img] Teks
S_SPI_191350050_Lampiran Depan.pdf

Download (757kB)
[img] Teks
S_SPI_191350050_Bab I.pdf

Download (251kB)
[img] Teks
S_SPI_191350050_Bab II.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (263kB)
[img] Teks
S_SPI_191350050_Bab III.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (227kB)
[img] Teks
S_SPI_191350050_Bab IV.pdf
Restricted to Hanya staf repositori

Download (321kB)
[img] Teks
S_SPI_191350050_Bab V.pdf

Download (89kB)
[img] Teks
S_SPI_191350050_Daftar Pustaka.pdf

Download (230kB)

Abstrak

Studi ini difokuskan pada Kontribusi Sultanah Safiatuddin di Kesultanan Aceh Darussalam Tahun 1641-1675 M. Sultanah Safiatuddin merupakan sosok tokoh Kesultanan Aceh Darussalam sekaligus pahlawan bagi masyarakat Aceh Darussalam yang hidup pada masa kolonial Portugis dan Penjajahn Belanda. Situasi ini membuat jiwanya tergugah untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat Aceh Darussalam khususnya kaum perempuan yang cukup lama diinjak-injak oleh bangsa asing. Oleh sebab itu, dengan kondisi masyarakat Aceh Darussalam selama masa penjajahan membuat Sultanah Safiatuddin berfikir dan mengambil tindakan untuk menyelamatkan masyarakat Aceh Darussalam baik di bidang sosial keagamaan maupun politik. Tujuan studi ini yakni guna memahami : (1) Riwayat Hidup Sultanah Safiatuddin, (2) Sejarah Kesultanan Aceh Darussalam, (3) Kontribusi Sultanah Safiatuddin di Kesultanan Aceh Darussalam Tahun 1641-1675 M. Adapun pada studi ini menggunakan teknik studi Penelitian Sejarah termasuk: Pemilihan Topik, Heuristik (Pengumpulan Sumber), Verifikasi (Kritik Sumber), Interpretasi (Penafsiran), serta Historiografi (Penulisan). Sultanah Safiatuddin menguasai kurang lebih 35 tahun (1641-1675 M) dengan fokus pada pendidikan, ekonomi, dan keagamaan. Letak Aceh yang strategis di Selat Malaka menjadikannya pusat perdagangan internasional, menghubungkan Cina dan India. Semenjak abad ke-15 juga ke-16, bidang kelautan memainkan fungsi penting dalam politik ekonomi, dengan perdagangan dan pelayaran sebagai faktor utama kekuatan politik di Aceh. Portugis, yang mencari pusat perdagangan rempah-rempah, memulai invasi ke wilayah penghasil rempah karena tiga faktor utama: Gold (Keuntungan Ekonomi), Glory (Kejayaan), dan Gospel (Penyebaran Agama). Sultanah Safiatuddin memiliki perjuangan serta untuk menegakkan keadilan masyarakat Kesultanan Aceh Darussalam yang sedang berada di fase kehancuran dan memperjuangkan kesetaraan gender khususnya untuk perempuan. Sultanah Safiatuddin juga aktif dalam kegiatan sosial keagamaan politik dengan membuat Undang-Undang dan susunan pemerintahan, antara lain: Undang Undang Meukuta Alam, Undang-Undang khusus perempuan.

Tipe Item/Data: Skripsi/Tesis/Disertasi (Diploma atau S1)
Kata Kunci (keywords): Sultanah Safiatuddin, Kesultanan Aceh Darussalam
Subjek: 2x9 Sejarah Islam dan Modernisasi > 2x9.6 Perkembangan di berbagai negeri setelah 1800. > 2x9.6598 Sejarah Islam di Indonesia
Divisi: Fakultas Ushuluddin dan Adab > Sejarah Peradaban Islam
User Penyetor: S.S.I FN H
Tanggal Disetorkan: 29 Jul 2025 06:49
Perubahan Terakhir: 29 Jul 2025 06:49
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/17215

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.