Budaya Lokal versus Islam: Perseteruan antara Bupati Purwakarta dan FPI dalam Kerangka Demokratisasi dan Desentralisasi

Pribadi, Yanwar (2016) Budaya Lokal versus Islam: Perseteruan antara Bupati Purwakarta dan FPI dalam Kerangka Demokratisasi dan Desentralisasi. Harmoni: Jurnal Multikultural dan Multireligius, 15 (3). pp. 75-86.

[img]
Pra Tinjau
Teks
Yanwar Pribadi Jurnal Harmoni.pdf

Download (363kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks
Peer Review - Budaya Lokal versus Islam.pdf

Download (789kB) | Pra Tinjau
[img]
Pra Tinjau
Teks (Similarity Index)
24. Yanwar Pribadi Jurnal Harmoni.pdf.pdf

Download (3MB) | Pra Tinjau

Abstrak

Makalah ini mengeksplorasi hubungan antara Islam dan budaya lokal di Indonesia dalam kerangka demokratisasi dan desentralisasi. Fokus spesifiknya adalah perseteruan antara pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq dan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi bersama-sama dengan Angkatan Muda Siliwangi (AMS). Makalah ini menunjukkan bahwa pemimpin lokal di Indonesia pada masa demokratisasi dan desentralisasi telah terlibat dalam arena politik yang bergejolak, dan proses tersebut telah membentuk watak situasi politik Indonesia. Makalah ini juga menunjukkan bahwa proses demokratisasi dan desentralisasi yang terus berjalan telah memungkinkan munculnya pemimpin-pemimpin lokal yang sepintas terlihat otonom, seperti Dedi Mulyadi dan Habib Rizieq. Makalah ini berpendapat bahwa kemunculan ekspresi-ekspresi kesalehan Islam dan ketahanan budaya yang lebih terbuka telah membentuk dan memberikan karakter pada pemimpin massa tertentu yang berpengaruh.

Tipe Item/Data: Artikel
Kata Kunci (keywords): Budaya Lokal, Politik Lokal, Islam, Demokratisasi, Desentralisasi
Subjek: 2x6 Sosial dan budaya
User Penyetor: S.IPI Tsulatsiah Andi
Tanggal Disetorkan: 05 Jun 2022 03:09
Perubahan Terakhir: 25 Mar 2024 03:31
URI: http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/8687

Actions (login required)

Lihat Item Lihat Item

      is powered by EPrints 3 which is developed by the Islamic Institutional Repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. More information and software credits.