Pribadi, Yanwar (2016) Pengembangan Masyarakat Muslim Pesisir Karangantu pada Masa Desentralisasi. Lembaran Msyarakat: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 2 (2). pp. 1-26.
|
Teks
Yanwar Pribadi Jurnal Lembaran Masyarakat 2016 Desember.pdf Download (371kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks
Peer Review - Pengembangan Masyarakat Muslim Pesisir Karangantu.pdf Download (696kB) | Pra Tinjau |
|
|
Teks (Similarity Index)
27. Yanwar Pribadi Jurnal Lembaran Masyarakat 2016 Desember.pdf.pdf Download (3MB) | Pra Tinjau |
Abstrak
Makalah ini menganalisis pengembangan masyarakat Muslim pesisir di bekas pelabuhan utama Kesultanan Banten dengan studi kasus di Pelabuhan Karangantu, Kota Serang, Provinsi Banten pada masa desentralisasi (pasca Orde Baru). Fokus utama adalah bagaimana hubungan sosial-ekonomi-budaya antara pendatang, yaitu orang-orang Bugis, Lampung dan Cirebon dengan orang Banten dan dengan sesama mereka berperan dalam mengembangkan masyarakat pesisir tersebut. Makalah ini secara lebih luas menginvestigasi kebijakan pemerintah mengenai sektor kelautan dan perikanan pasca diterapkannya otonomi daerah sejak tahun 2000. Pokok-pokok permasalahan yang dibahas adalah latar belakang sejarah Banten sebagai pusat kekuasaan maritim terkemuka; kedatangan dan interaksi pedagang dan nelayan mancanegara dan Nusantara dengan masyarakat Banten; kebijakan desentralisasi; pola dan bentuk hubungan antaretnis di Banten; pengaruh serta dampak kebijakan desentralisasi terhadap perkembangan dunia maritim Banten; dan pengembangan masyarakat Muslim di daerah pesisir Banten utara. Analisis yang ditawarkan di makalah ini adalah bahwa di satu sisi, hubungan antaretnis di daerah pesisir Banten adalah hubungan sosial-ekonomi-budaya yang telah telah terjalin lama dan dapat dijadikan sebagai bentuk hubungan multikulturalisme yang ideal. Namun, di sisi lain kebijakan desentralisasi dan kebijakan pemerintah pusat dalam masalah kelautan dan perikanan belum mampu memberikan solusi yang tepat dalam meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat nelayan Banten, seperti yang terjadi pada abad ke-16 dan 17. Tetapi, secara mandiri masyarakat nelayan di pesisir utara Banten telah lama mampu mengembangkan diri mereka sendiri, sekaligus berperan aktif dalam proses-proses pemberdayaan sosial-budaya mereka sendiri.
Tipe Item/Data: | Artikel |
---|---|
Kata Kunci (keywords): | Karangantu, Banten, Nelayan, Desentralisasi, Pengembangan Masyarakat |
Subjek: | 2x6 Sosial Budaya Islam > 2x6.1 Masyarakat Islam |
User Penyetor: | S.IPI Tsulatsiah Andi |
Tanggal Disetorkan: | 05 Jun 2022 02:57 |
Perubahan Terakhir: | 25 Mar 2024 03:31 |
URI: | http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/8686 |
Actions (login required)
Lihat Item |